CIBINONG-RADAR BOGOR, Sejak vaksinasi dimulai pada Kamis (28/1) di Kabupaten Bogor, sebanyak 819 tenaga kesehatan (nakes) gagal divaksin Covid-19 karena terpapar Covid-19. Meski begitu, vaksin Covid-19 tetap bakal didistribusikan untuk nakes lainnya sebagai prioritas.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Dede Agung mengatakan, terdapat 819 nakes terkonfirmasi positif covid-19. Secara otomatis, mereka tak masuk dalam program vaksinasi yang dilakukan pada tahap pertama di Kabupaten Bogor.
“Sejauh ini ada sekitar 819 nakes yang terkonfirmasi positif covid-19. Karena mereka adalah penyintas (orang yang sembuh dari covid-19),” ujar Dede kepada Radar Bogor, Rabu (10/2).
Dede menjelaskan, meski demikian kuota vaksin nakes yang kosong tersebut akan diisi oleh nakes yang lainnnya.
Nantinya kuota vaksin covid-19 tersebut, bakal diperuntukkan bagi nakes yang bertugas di luar fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Seperti klinik mandiri hingga rumah sakit swasta rujukan Covid-19.
“Saat ada nakes kita positif Covid-19, atau tidak lolos fase screening vaksin covid-19, nantinya akan kami ganti dengan nakes dari luar. Tapi tetap nakesnya harus yang menangani covid-19,” ucapnya.
Berdasarkan data Dinkes, jumlah nakes yang terdaftar sebagai penerima vaksin Covid-19 di Kabupaten Bogor berjumlah 16.940. Dari jumlah tersebut hanya 12.800 nakes yang menerima vaksin covid-19 di tahap pertama ini.
Dengan demikian, 12.800 vaksin Covid-19 tersebut, bakal tetap didistribusikan dan diperuntukkan untuk nakes Kabupaten Bogor yang menjadi prioritas.
“Kan ada yang masih waiting list. Jadi tetap sesuai ketentuan, untuk tahap pertama ini vaksin Covid-19 untuk nakes dulu,” tukasnya.(ded)
Reporter : Dede
Editor : Rany P Sinaga