25 radar bogor

Ciliwung Keruh, Pasokan Air ke Wilayah Timur dan Utara Kota Bogor Terganggu

Katulampa1
Kondisi aliran Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Minggu (7/2/2021) pagi. Ketinggian muka air 130 sentimenter dengan status Siaga III. Foto : Andi Sudirman
Katulampa1
Kondisi aliran Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Minggu (7/2/2021) pagi. 

BOGOR – RADAR BOGOR, Pasokan air bersih di wilayah timur dan utara Kota Bogor, terganggu. Pasalnya, air yang dipasok Perumda Tirta Pakuan dari Sungai Ciliwung itu mengalami tingkat kekeruhan dan lumpur yang cukup besar.

Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan, Ardani Yusuf mengakui, kekeruhan air yang sampai ke pengolahan air bersih mencapai 2.700 NTU. Kekeruhan itu, telah terjadi sejak Sabtu (6/2/2021). Hanya saja, tingkat kekeruhannya cukup fluktuatif. Levelnya sempat turun di angka 1.100 NTU.

Menurutnya, debit sungai yang membawa lumpur itu sangat mempengaruhi sistem pengolahan air bersih di IPA Katulampa. Untuk mengejar kualitas yang tetap baik sampai ke pelanggan, mereka harus menurunkan sedikit debit di pengolahan. Level yang ditentukan itu paling optimal agar kualitas air tak terganggu meskipun pasokan agak tersendat.

“Kekeruhan masih fuktuatif. Karena kita juga harus membuang banyak lumpur demi mempertahankan kualitasnya. Produksi juga masih terus berjalan, cuma level agak rendah,” bebernya saat dikonfirmasi Radar Bogor, Minggu (7/2/2021).

Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan gangguan pada sistem pengolahan air. Gangguan pengaliran menyasar wilayah zona VII, yang meliputi sebagian wilayah Bogor Timur dan Utara. Mulai dari Cimahpar, Perumahan MBR, Pajajaran Regency, Parung Benteng, hingga Perum Kemang Regency.

Ia menargetkan, peningkatan level reservoir bisa dilakukan pada malam hari. Itu lantaran pemakaian pelanggan agak menurun. Dengan begitu, pasokan air bersih untuk hari berikutnya bisa dinormalkan kembali.

Tak ketinggalan, masyarakat diminta untuk menampung air selama musim hujan ini. Lantaran dikhawatirkan gangguan kembali berulang selama puncak musim hujan dalam seminggu ke depan.

Persoalan itu sebenarnya bukan hal baru bagi Perumda Tirta Pakuan. Ardani mengakui, gangguan pasokan air karena tingkat kekeruhan yang tinggi selalu terjadi setiap tahunnya. Musim hujan tak pernah absen terjadi di wilayah Bogor. Kendala itu, menjadi titik tolak evaluasi yang dilakukan Perumda Tirta Pakuan.

“Ada beberapa evaluasi yang bisa dilakukan (sebagai solusi), terutama dalam pembuangan lumpur. Mungkin, kita harus membuang bekas dari (endapan) kemarin ya, yang sempat mencapai 42.000 (NTU) dengan kekeruhan tinggi. Kalau misalkan normal, kita akan melakukan pembersihan WTP di sedimen dan filter. Di situ juga mempengaruhi,” paparnya.

Ia juga menggadang-gadang untuk penambahan pompa untuk pengurasan lumpur di dalam sedimen. Hanya saja, pihaknya perlu melakukan kajian terhadap evaluasi tersebut.

Tahun ini, kata Ardani, solusi terhadap permasalahan rutin tersebut akan dikaji timnya. Harapan Ardani, tingkat kekeruhan tinggi takkan lagi mengganggu atau mengurangi debit pasokan air yang sampai ke pelanggan. (mam/c)

Sumber : Imam Rahmanto
Editor : Yosep