25 radar bogor

Bio Farma Optimistis 2022 Indonesia Bisa Bebas Covid-19

Vaksin
Proses pemindahan kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Vaksin Covid-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, Tiongkok, tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. (MUCHLIS Jr. / BPMI SETPRES)
Vaksin
Proses pemindahan kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.. (MUCHLIS Jr. / BPMI SETPRES)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Program vaksinasi Covid-19 masih terus berlangsung. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto dan anggota Komisi IX DPR M. Yahya Zaini sepakat sejauh ini target bebas Covid-19 tahun 2022 sangat mungkin terpenuhi.

Karena, melihat perkembangan saat ini, target vaksinasi terhadap 75 persen dari total populasi masyarakat Indonesia kemungkinan bisa dicapai dalam rentang waktu satu tahun atau paling lambat 18. Sehingga tahun 2022 Indonesia sudah bisa bebas dari Covid-19.

“Kita semua optimistis. Kementerian Kesehatan, Bio Farma, semua optimis. Sudah ditargetkan oleh Pak Presiden satu tahun,” kata Bambang Heriyanto kepada wartawan, Minggu (7/2/2021).

Dia menjelaskan, tugas Bio Farma adalah menyiapkan kebutuhan vaksin dari Kementerian Kesehatan. Sejauh ini, menurut dia, Bio Farma dalam posisi siap menyediakan vaksin.

“Untuk setahun ini target kita ada 429 juta dosis, ya Bio Farma nanti siapkan, dalam rangka supaya cepat mengatasi,” ujar Bambang.

Sedangkan Yahya Zaini menjelaskan bahwa target pemerintah melakukan vaksinasi Covid-19 selama 18 bulan. Untuk mencapai sasaran tersebut, tergantung kecepatan penyediaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi.

“Saya optimis target tersebut bisa dicapai. Kalaupun meleset ya lebih-lebih sedikit. Karena pemerintah sudah dapat komitmen pembelian vaksin untuk memenuhi kebutuhan sekitar 400 juta lebih vaksin. Pemerintah juga sudah bekerja keras menyiapkan data masyarakat yang akan divaksin,” ujar Yahya.

Terkait vaksinasi kepada tenaga kesehatan yang sedikit terlambat, Yahya menjelaskan, hal itu karena data tenaga kesehatan yang bersumber dari Kementerian Kesehatan tidak valid. Sehingga pendaftaran secara online tidak berjalan lancar.

“Tapi sudah diatasi dengan cara manual. Sekarang pergerakannya sudah lumayan lancar. Sampai sekarang sudah sekitar 650 ribu tenaga kesehatan yang divaksin dengan rata-rata harian sekitar 50 ribu orang. Yang divaksin dua kali sudah 71 ribu orang dengan rata-rata harian 19 ribu orang,” ujar Yahya.

Kalau vaksinasi berjalan lancar dan sesuai target maka akan terjadi herd immunity, sehingga tahun 2022 secara barangsur Covid-19 akan berakhir. “Ya kita harus optimis karena semua pihak bekerja keras,” ujar Yahya.

Menurut dia, langkah percepatan vaksinasi untuk mencapai target bebas Covid-19 kuncinya ada di pendataan. Kalau data valid, maka pelaksanaannya akan lebih cepat.

“Kita sendiri selama ini sudah punya pengalaman dengan imunisasi dan cukup berhasil. Kemudian, yang perlu diperhatikan dan dapat jaminan adalah mutu vaksin tetap aman mulai dari produksi, distribusi, penyimpanan sampai digunakan untuk masyarakat,” pungkasnya. (*)

Sumber : jawapos.com
Editor : Yosep