25 radar bogor

Sepekan, Dua Kali Desa Tajur Citeureup Dilanda Bencana

Bencana alam melanda Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Septi/Radar Bogor
Bencana alam melanda Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Septi/Radar Bogor

CITEUREUP-RADAR BOGOR, Dalam sepekan, dua kali terjadi bencana alam di tiga kampung yang sama di Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Kali ini angin puting beliung memorak-porandakan 16 rumah dan satu sekolah.

Setelah sebelumnya hujan deras mengakibatkan tiga rumah di Kampung Tajur RT 01/03, Pasir Angin RT 01/08 dan Kampung Bolang RT 03/05 pada Sabtu, 30 Januari 2021 lalu.

“Angin puting beliung terjadi di tiga kampung yang sama waktu kamis(4/2) kemarin,” ujar Sekretaris Desa Tajur, Dino Iskandar kepada Radar Bogor.

Akibatnya, 16 rumah dan sekolah MA Al-Hikmah rusak terdampak bencana tersebut. Menurut Dino, usai kejadian pihaknya dibantu dengan BPBD Kabupaten Bogor segera mengevakuasi warga terdampak dan membersihkan sisa pepohonan yang ambruk.

Bantuan sembako pun telah disalurkan kepada 16 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Meskipun begitu, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. “Tidak ada korban, dan warga juga tidak ada yang mengungsi, semua (rumah) masih bisa ditinggali,” jelas Dino.

Sebelumnya, tiga rumah warga Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor ambruk bersamaan diterjang hujan. Satu keluarga terpaksa mengungsi di rumah kerabat sambil menunggu bantuan dari pemerintah.

Salah satu korban rumah ambruk di Kampung Bolang RT 3 RW 5, Eka Jaya Permana(47) bersama istri dan ke dua anaknya mengungsi di rumah kerabat yang masih dalam proses pembangunan. “Diizinkan yang punya rumah, karena rumah itu masih kosong dan belum selesai dibangun,” ungkap Eka kepada Radar Bogor.(2/2/2021)

Eka menuturkan, rumahnya yang ambruk memang sudah dalam kondisi rapuh sebelumnya. Material kayu yang lapuk dan pasir yang digunakan menggunakan pasir sungai dengan kualitas buruk.

Sehingga lanjut Eka, saat hujan, terjadi kebocoran dan di beberapa sisi tembok mulai terkelupas. Padahal rumah yang dibangunnya itu baru berdiri sejak tujuh tahun terakhir.

Sementara bantuan yang diterima Eka dan keluarga hanya berbentuk sembako hingga saat ini. “Saya berharap direlokasi saja, karena kalau direnovasi ini akan banyak makan biaya, tapi tergantung pemerintah nanti kalau mau bantu,” harapnya.

Sementara rumah ambruk lainnya berada di Kampung Tajur RT 1/3 dan Kampung Pasir RT 1/8 Desa Tajur. Tidak ada korban jiwa namun ketiga rumah tersebut tidak layak dihuni.(cok)

Reporter: Septi Nulawam Harahap
Editor: Alpin