25 radar bogor

Tarif Tol BORR Dinilai Terlalu Mahal, Minta Berdasarkan Jarak

Tol-BORR
Suasana lalu lintas di Tol BORR. Hendi/Radar Bogor
Tol-BORR
Suasana lalu lintas di Tol BORR. Hendi/Radar Bogor

BOGOR – RADAR BOGOR, Tarif Jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR), masih menjadi keluhan sejumlah pihak. Jalur tol sejauh 13,8 kilometer itu dianggap para pengguna jalan terlalu mahal.

Tarif dari Sentul Selatan sampai Simpang Yasmin dikenakan Rp14 ribu untuk golongan I.

Tak peduli kendaraan akan keluar di daerah mana pun, baik Tanah Baru, Kedung Halang, Kedung Badak, Yasmin, maupun Kayumanis. Sementara itu, jalur pendek dari Simpang Yasmin hingga Kayumanis dikenakan Rp5 ribu untuk golongan I.

Salah seorang warga, Anita mengaku, terpaksa harus merogoh kocek hampir dua kali lipat jika hendak menuju ke Sentul. Ia yang tinggal di sekitar Yasmin harus melalui tol BORR untuk memangkas waktu.

Kenaikan itu dirasanya cukup memberatkan. Tak jarang, para pengendara memilih jalan memutar melalui Jagorawi jika hendak ke arah Sentul. “Rp10 ribu aja (tarif yang lama) muter dulu, apalagi kalau Rp14 ribu,” keluhnya.

Keluhan yang sama dialami oleh warga lainnya, Andri. Menurutnya, tarif tol yang diberlakukan seharusnya tidak satu tarif sekaligus. Ia menyarankan agar penentuan tarif tol berdasarkan jarak. Mulai dari Tanah Baru, Pajajaran, Jalan Baru, Yasmin, hingga terbaru yakni Kayumanis (seksi IIIA).

“Kawasan Sentul bakal ramai pengunjung warga Bogor dengan adanya AEON Mall, IKEA, dan hiburan atau wisata lainnya. Saya pikir, walaupun menerapkan tarif berdasarkan jarak, masih akan menguntungkan sih,” usulnya.

Humas PT Marga Sarana Jabar (MSJ), Ferry Siregar membantah jika tarif itu digolongkan sangat mahal. Ia menjelaskan, tarif itu memang sudah ditentukan secara langsung oleh Kementerian PUPR. Pihaknya hanya menyampaikan kajian terkait tol itu. Penentuan tarif ditangani langsung oleh kementerian.

“Karena memang kondisinya pembangunan jalan tol itu kan include semua ya. Jadi, yang di seksi IIIA kan full elevated. Artinya, bukan cuma bangun jalan tanpa ada tiang-tiangnya. Maka biaya investasinya sangat besar. Jadi, dihitungnya dari situ,” paparnya saat dikonfirmasi Radar Bogor, Kamis (4/2/2021).

Ia menambahkan, tarif tol itupun sebenarnya tergolong lebih murah. Pasalnya, penambahan tarif setelah beroperasinya seksi IIIA seharusnya menyentuh angka Rp8 ribu.

Akan tetapi, pemerintah mempertimbangkan kondisi pandemi saat ini sehingga hanya mematok kenaikan Rp4 ribu dari harga semula Rp10 ribu melalui seksi IIB.

“Kita kan tidak memaksakan. Kalau misal pengguna jalan merasa sangat mahal, bisa pakai alternatif lain. Kalau pakai alternatif lain, bisa ada fungsinya juga. Jadi ekonomi lain juga berjalan dan tumbuh selama pandemi (di sekitar jalan). Ada harga ada rasa lah (untuk tol BORR yang baru),” tandasnya.

Kenaikan tarif pun sebenarnya telah gencar disosialisasikan oleh pengelola maupun pemerintah. Pihaknya sendiri juga telah menyampaikannya kepada pemkot Bogor.

Selain itu, alasan kenaikan tarif juga diklaim telah masif melalui media sosial maupun spanduk. Hanya saja, masyarakat dianggap belum terbiasa dengan kenaikan tarif itu. (mam)

Reporter : Imam
Editor : Yosep