BOGOR – RADAR BOGOR, Terus bertambahnya pasien Covid-19, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor harus bekerja keras menambah tempat perawatan.
Hingga kemarin, Hotel Bogor Valley di Kecamatan Tanah Sareal masih menjadi salah satu tempat yang akan digunakan untuk isolasi pasien tanpa gejala.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengaku, pihaknya masih membutuhkan satu proses untuk merealisasikan hal itu yakni meyakinkan warga.
“Apa yang dilakukan pemerintah Kota Bogor dalam menjadikan Bogor Valley menjadi tempat isolasi itu aman. Jadi, Insya Allah tak ada lagi kendala, tinggal masyarakat sekitar yang mungkin harus mendukung langkah yang diambil. Karena ini, untuk kepentingan warga Bogor juga,” tegasnya.
Namun, hanya tersedia 69 kamar untuk isolasi pasien. Meski begitu, Dedie mengaku saat ini masih ada alternatif lainnya untuk menambah jumlah tempat isolasi.
Salah satunya, asrama mahasiswa milik Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor yang selama ini tak terisi. Selain itu, ada balai diklat BPKP di Ciawi. “Kami harus antisipasi juga nanti BNN Lido tak bisa dioperasionalisasikan sebagai tempat isolasi Kota Bogor (lagi),” sambung Dedie.
Ia menambahkan, masa kontrak Pemkot Bogor dengan BNN akan habis akhir Maret.
Sementara itu, Rektor UIKA Bogor, Endin Mujahiddin mengakui, asrama mahasiswa rencananya akan dijadikan salah satu opsi untuk isolasi pasien tanpa gejala.
“Masih kajian, artinya belum pasti. Pada intinya, kami ingin membackup Pemkot. Belum bisa diinformasikan lebih lanjut, karena belum tentu jadi atau tidak,” ungkapnya kepada Radar Bogor. (dka/c)
Reporter :Andika
Editor : Yosep
