25 radar bogor

Soal Ganjil Genap, Pengamat Kebijakan Publik: Itu Akrobat Politik Bima Arya

Yusfitriadi
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Yusfitriadi
Yusfitriadi
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Yusfitriadi

BOGOR-RADAR BOGOR, Kebijakan dadakan ganjil genap yang dikeluarkan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto disebut tak relevan, karena terkesan dipaksakan.

Bahkan disebut sebagai Akrobat Politik Bima Arya Sugiarto saja. Hal itu dikatakan Pengamat Kebijakan Publik Yusfitriadi. Dia mengatakan kebijakan dadakan ganjil genap ini merupakan akrobat politik Bima Arya Sugiarto belaka.

“Ini kan murni akrobat poliknya Bima. Sekarang muncul, ujung-ujung tanpa kajian apapun muncul kemudian ganjil genap. Apalagi, emang faktornya apa. Separah apa? Kan gitu,” katanya kepada radarbogor.id, Kamis (4/2/2021).

Menurutnya, Kebijakan ganjil genap Kota Bogor ini merupakan rangkaian Akrobat Politik Bima Arya. “Saya pikir ini masih rentetan aksi akrobat politiknya Bima Arya. Bukan kemudian secara konferensif menjadi program pemerintah kota,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Yus, progam program berbasis masyarakat, berbasis publik, seperti ganjil genap, ini program seharunya untuk kepentingan publik.

“Itu ada namanya tahapan uji coba. Artinya, kenapa harus uji coba, agar memang hasil kajian-kajian, hasil fakta lapangan itu sinkron atau tidak dengan hasil yang ditawarkan? Ketika kemudian tidak ada uji coba, ya gimana kita bisa ngukur,” paparnya.

“Jadi ini kan seakan akan progran berbasis publik, tapi tidak pernah diuji coba untuk publik. Skemanya tidak detail. Secara operasional dan teksnis juga tidak kuat, terus sekarang tiba-tiba, tidak ada uji coba,” tambahnya.

“Sehingga wajar kemudian ketika progam akrobat Bima itu tidak kompatibel dengan kepentingan-kepentingan masyarakat,” tukasnya.(all)