25 radar bogor

Kasus Covid Terus Melonjak, Kabupaten Bogor Masuk Zona Merah

Petugas gabungan merazia setiap kendaraan yang ingin memasuki kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Foto Arifal/Radar Bogor
ILUSTRASI: Petugas gabungan merazia setiap kendaraan yang ingin memasuki kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Foto Arifal/Radar Bogor

CIBINONG-RADAR BOGOR, Angka penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor terus melonjak. Selama penerapan pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa dan Bali, atau yang dikenal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) angka terkonfirmasi positif tembus 2.063 kasus.

Kondisi tersebut membuat Kabupaten Bogor ditetapkan sebagai salah satu daerah yang masuk zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19. Berdasarkan data laporan Satgas Nasional Covid-19, Selasa (2/2), Kabupaten Bogor masuk dalam delapan wilayah di Jawa Barat yang masuk dalam zona merah.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan mengatakan, total warga yang meninggal berdasrkan laporan data harian Covid-19 saat ini mencapai 81 kasus kematian dengan total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 8.053 pada Selasa (3/2).

“Untuk angka kesembuhan selama penerapan PPKM sebanyak 2.368 kasus, sehingga total pasien yang sembuh saat ini 7.328 orang,” katanya.

Jika melihat data penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor pada 2 Februari 2021, terjadi penambahan 94 kasus positif baru dan 53 kasus pasien sembuh. Berdasarkan data tersebut, total pasien yang masih dirawat sebanyak 638 kasus, dan 81 pasien positif meninggal dunia.

Selain Kabupaten Bogor, Satgas Nasional Covid-19 juga mencatat beberapa wilayah di Jawa Barat yang masuk dalam zona merah. Di antaranya Kota Bogor, Garur, Ciamis, Kota Cirebon, Karawan, Bekasi dan Bekasi.

Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan, penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor ibarat penanganan banjir, diperlukan penanganan mulai dari hulu, tengah dan hilir.

Ade menjelaskan, sosialisasi, penertiban, hingga pendisiplinan masuk dalam penanganan di hulu, sedangkan nenangani msyarakat yang terkonfirmasi positif juga bagaimana menghindari warga terpapaar, dan perwatan masuk dalam penanganan tengah. “Hilirnya terkait penguburan dan sebagainya,” ucapnya.

Ade juga meminta untuk maksimalkan kembali Satgas RT/RW karena banyak yang terkonfirmasi positif tetapi melakukan isolasi di rumah. “Mereka harus tahu tak selamanya aman. Harus ada penanganan Satgas terdekat,” katanya.(ded)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Alpin