25 radar bogor

Penyebab Matinya Ribuan Ikan di Setu Citongtut Masih Misterius, Terparah di Zona Konservasi

Ikan-mati
Dani, relawan Gerakan Pungut Sampah (GPS), Cicadas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat membersihkan Situ Citongtut dari ribuan bangkai ikan. Rabu (3/2/2021). HENDI/RADAR BOGOR

GUNUNG PUTRI – RADAR BOGOR, Peristiwa matinya ribuan ikan di Setu Citongtut, Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor menyisakan kesedihan bagi warga. Khususnya para relawan yang selama ini menjaga zona konversasi ikan di setu tersebut.

Dari 3,2 hektare luas total Setu Citongtut, ada 4 ribu meter persegi yang digunakan sebagai zona konservasi ikan.

“Jumlah ikan yang kita tanam 500 ekor per 100 meter, yang terparah itu (ikan mati) di zona konservasi, namun sampai hari ini sudah sampai ke luar zona,” ungkap Putra Adhitya, relawan Konservasi Ikan Setu Citongtut kepada Radar Bogor, Rabu (3/2/2021).

Program konservasi ikan sendiri, menurut Adit sapaan akrabnya, merupakan program Pemerintah Desa Cicadas bersama LPM Desa.

Adit sebagai inisiator Gerakan Pungut Sampah dipercaya sebagai relawan yang ditugaskan untuk menjaga, merawat dan memelihara zona konservasi ikan Setu Citongtut.

“Kami juga bantu sosialisasikan kepada masyarakat karena ini nantinya akan dipanen untuk pesta rakyat yang digelar setahun sekali,” tuturnya.

Namun hal itu pupus setelah peristiwa matinya ribuan ikan sejak Senin, 1 Februari 2021 lalu.

Sementara pihaknya masih menunggu hasil lab Dinas Lingkungnan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor untuk mengetahui penyebab kematian ikan-ikan tersebut.

Adit pun masih optimis untuk melanjutkan program konservasi ikan sampai kualitas baku mutu air Setu Citongtut kembali membaik.

Sebelumnya ada 17 perusahaan yang membuang limbahnya langsung ke setu tersebut. Dari belasan perusahaan, masih ada yang belum tertib IPAL (Izin Pengolahan Air Limbah).

Terpisah, Pengawas Lingkungan Hidup dari DLH Kabupaten Bogor, Ully Sinaga mengaku, pihaknya telah mengambil sampel air dan beberapa ikan yang mati di Setu Citongtut.

“Tim kami sudah ke lapangan, dan masih dalam proses uji lab,” tandasnya. (cok)

Reporter : Septi
Editor : Yosep