BOGOR–RADAR BOGOR, Rumah sakit lapangan (RSL) sudah beroperasi di GOR Pajajaran sebagai langkah preventif menekan laju penyebaran Covid-19 di Kota Bogor. Kini, pemerintah kota (pemkot) menyiapkan pusat isolasi untuk kasus-kasus orang tanpa gejala (OTG) di Hotel Bogor Valley.
Meski begitu, persiapan Hotel Bogor Valley sebagai lokasi isolasi mandiri sempat berbuah penolakan. Tim Satgas Covid-19 Kota Bogor menyambangi lokasi, Selasa (2/2/2021).
Mereka melakukan koordinasi dengan pihak pengelola hotel dan warga sekitar. Hadir pula Camat Tanah Sareal, Sahib Khan.
Camat Tanah Sareal, Sahib Khan mengungkapkan, penolakan dari sebagian warga itu lantaran mengkhawatirkan penularan di sekitar hotel, termasuk apartemen.
“Wajar sih sebagian warga ada yang merasa keberatan. Sebenarnya, lebih kepada kekhawatiran. Terutama kekhawatiran apakah nanti akan menularkan (Covid-19),” imbuh Sahib, dikonfimasi Radar Bogor, Selasa (2/2/2021).
Akan tetapi, kecemasan itu berupaya diminimalisir pihaknya. Satgas juga bakal menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat demi melindungi warga sekitar, termasuk peng huni apartemen.
Secara teknis, kata Sahib, semuanya bisa meminimalisir ketakutan-ketakutan itu. Terlebih, penetapan Hotel Bogor Valley sebagai pusat isolasi mandiri juga untuk kepentingan bersama di tengah pandemi.
“Hotelnya (yang akan dipakai). Justru itu, makanya kenapa kita itu yakin semuanya kondusif, karena aksesnya kan beda antara apartemen dan hotel. Hal-hal teknisnya nanti, semisal perlindungan apartemen bisa dengan penyemprotan disinfektan, akses OTG yang diperketat, hal-hal itu semua sudah diatur lah. Insyaallah (dijamin tidak ada penularan),” optimisnya.
Keyakinannya itu juga mencontoh hotel-hotel di Jakarta yang telah banyak dijadikan pusat isolasi mandiri. Ia menilai, ketakutan warga dengan penyebaran wabah di sekitarnya bisa diminimalisir.
Penanggung Jawab RSL Kota Bogor, Ari Priyono mengungkapkan, pembangunan RSL dan pusat isolasi mandiri merupakan satu paket anggaran.
Total anggaran untuk penanganan Covid-19 dari pemerintah pusat itu mencapai angka Rp20 miliar. Secara rinci, anggaran tersebut dibagi dalam dua bagian, yakni sekitar Rp16,6 miliar untuk pembangunan beserta operasional RSL.
Sedangkan, sisanya Rp3,6 miliar untuk rencana karantina pasien Covid-19 OTG melalui hotel di Jalan Sholeh Iskandar itu.
“Artinya, dengan hadirnya RSL (dan pusat isolasi) juga membuktikan bahwa pemerintah pusat sudah konsen dan benar-benar menunjukkan bahwa pemerintah pusat juga hadir di Kota Bogor untuk membantu warganya,” tandas lelaki yang juga Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Bogor ini. (mam/c)
Reporter : Imam Rahmanto
Editor : Yosep
