25 radar bogor

Mobilitas di Kota Bogor Bakal Diperketat

Kapolresta Bogor Kota, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro. Foto Andika/Radar Bogor
Kapolresta Bogor Kota, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro. Foto Andika/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor nampaknya akan memperketat lagi kebijakan untuk menekan mobilisasi masyarakat. Hal itu terlihat dari evaluasi masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejauh ini.

Kapolresta Bogor Kota, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, saat ini pihaknya masih terus melakukan upaya preemtif dan preventif.

Kata mantan pejabat Polda Banten itu, memang perlu adanya pemberian sanksi yang lebih tegas lagi kedepan selama masa PPKM di Kota Bogor.

“Dalam PPKM hasil evaluasi kita membutuhkan peraturan yang lebih tegas lagi, pengetatan lebih tegas secara makro. Pembatasan kendaraan dan sebagainya supaya bisa lebih melindungi warga Kota Bogor,” tegas Susatyo pada awak media usai rapat Satgas Covid Kota Bogor di gedung Eks DPRD Kota Bogor, Rabu (3/1/2021).

Disisi penegakan hukum, lanjut Susatyo, sudah mengerahkan hampir 800 personel hanya untuk penanganan covid-19. “Kami mengharapkan kesabaran masyarakat karena angkanya (positif) yang tinggi,” tutup Susatyo.

Sementara di bagian lain, faktanya memang tingkat kepatuhan masyarakat Kota Bogor akan protokol kesehatan selama masa PPKM menurun. Hal itu bahkan dilihat dari evaluasi tingkat nasional.

“Justru yang kita khawatirkan di tingkat lingkungan itu masyarakat itu cenderung abai. Kalau ke mal, ke restoran semua orang siaga. Tapi begitu sampai di rumah ngobrol sama tetangga sama semua nyaris tidak patuh. Padahal sekeliling kita belum tentu sehat,” papar Susatyo.

Karena itu, pihaknya bersama Satgas Covid-19, TNI dan Satpol PP membentuk tim RW tangguh untuk memperkuat protokol kesehatan. Juga termasuk pengawasan terhadap para pasien covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

“Hari ini sudah melauncing RW tangguh tadi serentak di 6 kecamatan untuk membentuk struktur RW tangguh. Di sana ada sub satgas pengawasan prokes, pengawasan isolasi mandiri, koordinator relawan bantuan dan analisa evaluasi bagi RW yang berturut-turut 3 minggu yang angka tinggi kemungkinan kami akan lakukan pengetatan,” tutupnya.(dka)

Reporter: Andika Try Wiratama
Editor: Alpin