25 radar bogor

Hayooo, Pria yang Terinfeksi Covid-19 Bisa Kurang Subur

Ilustrasi-Corona
Ilustrasi-Corona
Ilustrasi-Corona
Ilustrasi-Corona

JAKARTA-RADAR BOGOR, Covid-19 bisa berdampak jangka panjang pada sebagian organ. Ternyata, dalam penelitian baru-baru ini, terungkap kalau Covid-19 juga berdampak pada kesuburan atau reproduksi pria.

Para ilmuwan telah menduga, dalam kurun waktu tertentu, virus Korona SARS-CoV-2 memiliki potensi untuk merusak jumlah sperma. Tinjauan memantau sistem reproduksi pria sebagai jalur yang rentan terhadap infeksi virus Korona. Sebab, studi awal juga sempat menemukan keberadaan virus dalam sampel sperma.

Dilansir dari Science Alert, Rabu (3/2), para peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Huazhong di Wuhan, Tiongkok, melakukan analisis terhadap laporan tentang potensi mekanisme SARS-CoV-2 yang mengganggu reproduksi pria. “Kami mengusulkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk melacak pasien Covid-19 laki-laki selama pemulihan mereka,” kata ahli mikrobiologi Yu Tian dan ahli biologi reproduksi Li-quan Zhou.

Hal itu terkait reseptor sel umum yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 atau ACE2. Tubuh menggunakan enzim ini, kemungkinan besar SARS-CoV-2 akan meninggalkan jejaknya, menempatkan banyak organ dalam risiko.

Ini berarti virus tidak hanya memengaruhi sistem penciuman dan pernapasan, tetapi juga dapat memengaruhi sistem pencernaan. Bahkan membuat sistem peredaran darah melemah dan memicu respons peradangan jauh di dalam otak kita. Termasuk reproduksi.

Dalam Investigasi longitudinal yang baru-baru ini diterbitkan oleh para peneliti dari Universitas Justus-Liebig di Jerman dan Universitas Allameh Tabataba’i di Iran melaporkan bukti eksperimental langsung dari kerusakan testis karena virus korona.

Penelitian mengungkapkan adanya penanda peradangan dalam sampel jaringan dari 84 pria yang didiagnosis dengan Covid-19. Mereka juga mengevaluasi kualitas sperma dan mencari tanda-tanda stres oksidatif dalam sampel.

Jika terpapar Covid-19 maka bisa terjadi peradangan dua kali lebih parah, dibandingkan dengan mereka yang tidak. Terlebih lagi, sperma pria yang terinfeksi kira-kira tiga kali lebih lambat. Serta jumlah sperma mereka juga jauh lebih rendah.

“Efek pada sel sperma ini dikaitkan dengan kualitas sperma yang lebih rendah dan potensi kesuburan yang berkurang,” kata pemimpin peneliti Behzad Hajizadeh Maleki dari dari Universitas Justus-Liebig.

Maka pria yang sembuh dari infeksi SARS-CoV-2 masih harus waspada atas dampaknya terutama dalam jangka panjang. Indikatornya misalnya terjadinya penurunan kesuburan yang akan berdampak nyata pada sulitnya hamil pada pasangan. (jpc)

Editor : Rany P Sinaga
Sumber : Jawapos