25 radar bogor

RS Penuh, Susah Cari ICU, Angka Kematian Akibat Covid Naik 25 Persen

ILUSTRASI Rapid test. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)
ILUSTRASI Rapid test. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Sulitnya pasien Covid-19 dalam mencari perawatan di rumah sakit membuat mereka harus antre, hingga kondisinya bisa memburuk. Hal itu tercermin dari tren angka kematian pasien Covid-19 yang naik hingga 25,3 persen.

’’Tren kematian nasional bisa dikatakan, perkembangan pada minggu ini buruk,’’ kata Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, Selasa (2/2).

Wiku menjelaskan pada minggu ini angka kematian kembali meningkat tajam, naik 25,3 persen dari minggu lalu. Pekan ini kenaikan kematian paling tinggi di Jawa Barat yaitu naik 2 kali lipat dari minggu sebelumnya disusul Jawa Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta dan Kalimantan Utara.

’’Ini adalah kondisi yg perlu jadi perhhatian kita bersama. Angka kematian masih mengalami fluktuasi, kita masih belum berhasil mengendalikan kematian di tingkat nasional,’’ ungkapnya.

Wiku menjelaskan bahwa menekan angka kematian harus menjadi prioritas utama kita dalam penanganan Covid-19. Angka kematian didominasi usia lebih dari 59 tahun yaitu 47,1 persen.

’’Kondisi ini menggambarkan upaya dalam menekan angka kematian harus diilakukan dengan meningkatkan kualitas layanan Covid-19 di RS utamanya pada kelompok lansia,’’ katanya.

’’Kondisi lansia yg cenderung memiliki daya tahan lemah dan punya penyakit komorbid dapat memperparah kondisi tubuh saat terifeksi Covid-19,’’ sambungnya.

Dia menegaskan masyarakat perlu paham bahwa kematian Covid-19 tidak hanya terjadi pada mereka yang memiliki komorbid atau lansia. Namun bisa pada siapa saja terutama yang terlambat mencari pertolongan.

’’Saat ini RS di berbagai wilayah di Indonesia sudah hampir penuh, banyak cerita tentang pasien Covid-19 yang harus menunggu lama untuk dapat pelayanan di RS, tempat tidur, ruang isolasi maupun ruang ICU dan terpaksa isolasi mandiri di rumah meskipun mengalami gejala sedang,’’ paparnya.

’’Hal ini tentu harus jadi refleksi kita bersama, setiap individu dapat berlontribusi menekan kematian. Untuk kelompok usia produktif, setelah bepergian ke luar rumah, dimohon segera bersihkan diri, ganti pakaian, disinfeksi barang-barang yang digunakan,’’ tambahnya.

Lalu jika timbul gejala Covid-19, segera periksakan diri ke puskesmas terdekat. Lalu jangan kontak dengan anggota keluarga yang lansia atau rentan. ’’Saya paham banyak di antara kita yang lelah dengan situasi serba sulit ini. Namun, apabila kita disiplin, kita sudah kontribusi menekan angka kematian dan risiko kehilangan orang-orang yang kita sayangi,’’ imbaunya. (*)

Sumber: JawaPos.Com
Editor: Alpin