25 radar bogor

Nakes Terpapar Covid Jadi Kendala Program Vaksinasi di Kabupaten Bogor

Sekertaris Dinkes Kabupaten Bogor, Achmad Zaenudin memberikan keterang pada awak Media. Selasa (2/1/2021). Foto : Hendi/Radar Bogor
Sekertaris Dinkes Kabupaten Bogor, Achmad Zaenudin memberikan keterang pada awak Media. Selasa (2/1/2021). Foto : Hendi/Radar Bogor

CIBINONG-RADAR BOGOR, Jumlah tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Bogor, yang menerima vaksin Covid-19 baru sekitar 23,89 persen atau sekitar 3.000 nakes.

Selama satu pekan terakhir sejak Kamis (28/01) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menjalankan program vaksinasi terdapat 3.000 lebih tenaga kesehatan di Kabupaten Bogor sudah menjalani vaksinasi covid-19.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Achmad Zaenudin mengatakan, program vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bogor saat ini terus berjalan di setiap Puskesmas.

Sebagian tenaga kesehatan (nakes) Kabupaten Bogor sudah mendapatkan dosis vaksin. Sedangkan sisanya, urung dilakukan lantaran saat pemeriksaan kondisi kesehatan tidak memenuhi syarat dan ada nakes yang terpapar Covid-19.

“Alhamdulillah saat ini progresnya perkemarin sudah 23,89 persen atau sekitar 300 dari kuota 12.800 vaksin untuk tenaga kesehatan (Nakes),” kata dr Achmad Zaenudin, Selasa (02/02).

Angka tersebut diperkirakan bakal berubah, mengingat saat ini vaksinasi covid-19 masih terus dilakukan pihaknya, di 136 fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes), yang sudah ditunjuk Pemkab Bogor sebagai lokasi vaksinasi.

Pria yang kerap disapa dr Zein itu mengaku masih mengumpulkan data nakes yang gagal mendapatkan dosis vaksin akibat nakes terpapar Covid-19 dan reaktif Covid-19 saat menjalani rapid tes antigen saat pemeriksaan.

Sebagai contoh di Kecamatan Ciawi dilaporkan terdapat 14 nakes gagal di vaksin. “Ke 14 nakes di Ciawi gagal divaksin karena yang bersangkutan terkena Covid 19 dan sekarang sedang menjalani isolasi dan perawatan. Itu baru satu kecamatan, belum di kecamatan lainnya,” katanya.

Ia mengaku, selama proses vaksinasi pihaknya sempat mengalami berbagai kendala, lantaran ada beberapa fasyankes yang terpaksa memberlakukan lockdown, lantaran kedapatan kasus positif covid-19.

“Ada beberapa puskesmas yang lockdown, karena ada kasus positif covid-19. Ini tentunya mengganggu proses vaksinasi yang semula sudah kita jadwalkan. Jadi mau tidak mau ada beberapa yang kami tunda dulu,” ucapnya.

dr Zein meminta, agar tenaga kesehatan yang sudah menjalani faksinasi, untuk tetap menjaga protokol kesehatan. “Saat divaksinasi di dalam tubuh kita ada virus yang dilemahkan, dengan harapan akan membentuk antibodi. Tapi tetap saja protokol kesehatan harus tetap dijaga. Jadi harus lebih protek lagi walau sudah divaksin, sampai setelah vaksin ke dua nanti,” tukasnya.(ded)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Alpin