25 radar bogor

Ini Jurus Baru Pemprov Jabar Dalam Perang Melawan Covid

Sekda Kota Bogor saat mengikuti launching Program Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) yang dilaunching Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Puskesmas terbaik se-Jawa Barat, Kota Bekasi.
Sekda Kota Bogor saat mengikuti launching Program Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Puskesmas terbaik se-Jawa Barat, Kota Bekasi.

BANDUNG-RADAR BOGOR, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat memiliki jurus baru dalam perang melawan Covid-19, yakni melalui Program Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) yang dilaunching Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Puskesmas terbaik se-Jawa Barat, Kota Bekasi.

Launching PUSPA ini turut ditayangkan melalui virtual zoom dan turut diikuti Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno di Paseban Punta, Balai Kota Bogor.

Pasalnya, Kota Bogor menjadi bagian dari program PUSPA bersama 12 kota/kabupaten lainnya di Jawa Barat.

“Saya datang ke Bekasi karena jadi salah satu puskesmas yang paling keren di Jawa Barat,” ujar Ridwan Kamil.

Gubernur mengatakan, meski begitu, ia menyayangkan karena mayoritas puskesmas di Jabar jumlahnya masih sedikit, hanya sekitar seribuan puskesmas dan gedungnya kecil.

Padahal menurutnya dengan jumlah penduduk Jabar 50 juta jiwa, seharusnya Jabar memiliki tujuh ribu puskesmas dengan kualitas seperti di Bekasi ini. “Ini sebuah mimpi dan mau saya cicil,” ujarnya.

Kang Emil sapaan akrabnya menuturkan, meski terbilang tidak mungkin, namun ia memiliki cara membangun puskesmas tanpa APBD.

Pasalnya, ia sudah menugaskan BUMD milik provinsi Jabar, PT Jasa Sarana tanpa perlu lelang mencari dananya sendiri untuk membangun Puskesmas, selama tanahnya dari pemerintah daerah sehingga tidak menunggu APBD.

“Kita kan melawan Covid-19 dengan apa yang kita punya, kita hanya punya 1.000 puskesmas dengan lahan terbatas, di 2020 mengandalkan 100 persen penanganan Covid-19 ke puskesmas kan keteteran, harus ada SDM baru khusus Covid-19, kalau di 2020 itu orang yang merawat pasien Covid-19 tercampur dengan tugas rutin lainnya,” paparnya.

Ia melanjutkan, itulah alasan kenapa Pemprov Jabar membuat Program PUSPA, bertujuan satu puskesmas menambah lima orang baru yakni tiga orang baru dan dua pendamping dari puskesmas.

Saat ini, Pemprov Jabar baru bisa menjangkau 100 puskesmas atau 500 orang baru dengan anggaran Rp 8 Miliar. 100 puskesmas ini dipilih berdasarkan daerah yang paling banyak kasusnya.

“Tugas lima orang ini fokus mengurusi Covid-19, mulai dari melacak dan mendatangi, karena rasio pelacakan di Indonesia dan Jabar satu kasus hanya empat orang yang ke tracking. Padahal dari WHO mengharuskan 1:30, jadi masih jauh dari standar WHO. ini sebuah perjuangan yang harus disukseskan, agar 2021 dengan vaksin kita pulih secara kesehatan dan ekonomi,” tegasnya.

Sementara itu, Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, PUSPA ini program Jabar dan tidak semua kabupaten/kota alias hanya sekitar 12 daerah yang akan menerapkan program PUSPA, termasuk Kota Bogor.

“Intinya ada tiga Benteng, tadi dijelaskan pak gubernur. Benteng pertama 3M, keduanya 3T, ketiganya kuratif di Rumah Sakit. Sekarang pendekatannya ke puskesmas. Nanti ada bantuan 5 orang di setiap puskesmas di Kota Bogor khusus tangani pasien Covid-19,” tukasnya. (all)

Reporter : Arifal

Editor : Yosep