25 radar bogor

Diduga Tercemar Limbah, Ribuan Ikan di Setu Citongtut Mati Mendadak

Ribuan ikan mendadak mati di Setu Citongtut, Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Foto Septi Nulawam Harahap
Ribuan ikan mendadak mati di Setu Citongtut, Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Foto Septi Nulawam Harahap

GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Bukan hanya di Setu Tlajung Udik, ribuan ikan mendadak mati di Setu Citongtut, Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Dugaan kuat disebabkan oleh kandungan limbah yang dibuang belasan perusahaan di sekitar setu tersebut.

Hal ini tentunya membuat geram warga setempat, hingga anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni turun langsung mengecek Setu Citongtut pada Senin (1/2/2021) sore.

“Tadi saya cek beberapa saluran pembuangan perusahaan yang membuang limbah ke setu, dalam waktu dekat kita panggil semua,” ungkap Fathoni kepada Radar Bogor.

Meskipun begitu, dirinya belum mengetahui limbah siapa di antara perusahaan tersebut yang mengandung zat berbahaya sehingga menyebabkan ribuan ikan di Setu Citongtut mati. Dia pun telah memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut.

Didampingi Kepala Desa Cicadas, Fathoni meminta beberapa perusahaan untuk menutup sementara saluran buangan limbah dan tidak membuang limbahnya langsung ke setu tersebut. “Sangat disayangkan ribuan ikan yang dibibitkan warga mati, harus ada penataan ulang setu,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cicadas, Dian Hermawan mengatakan, ada 17 perusahaan yang membuang langsung limbahnya ke Setu Citongtut. Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengundang pemilik perusahaan untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan tersebut.

“2020 lalu kita pernah membuat nota kesepahaman untuk seluruh perusahaan dalam menjaga Setu Citongtut, karena setu itu akan jadi tempat wisata ke depannya, namun hanya beberapa saja yang menandatangi itu,” ujarnya.

Menurut Dian, sengaja atau tidak, dirinya yakin ada limbah beracun dari salah satu perusahaan yang menyebabkan kejadian tersebut.

“Akan kita bantu treathmentnya, karena kita juga tidak mau perusahaan diberikan sanksi oleh dinas terkait sampai akhirnya tutup dan merugikan warga juga,” tandasnya.(cok)

Reporter: Septi Nulawam Harahap
Editor: Alpin