25 radar bogor

Pro Kontra Muskota Kadin Kota Bogor, HIPMI Dorong Pendaftaran Calon Tetap Dibuka

Kadin
Kiri-kanan : Ketua Organizing Commitee Muskot Kadin Kota Bogor, Gin Gin Ginanjar, bersama bendahara Yuli Siswati dan Anggota Steering Commitee Muskot Kadin Kota Bogor, Agus Junaidi.
Kadin
Kiri-kanan : Ketua Organizing Commitee Muskot Kadin Kota Bogor, Gin Gin Ginanjar, bersama bendahara Yuli Siswati dan Anggota Steering Commitee Muskot Kadin Kota Bogor, Agus Junaidi.

BOGOR – RADAR BOGOR, Pelaksanaan Musyawarah Kota (Mukota) VII Kadin Kota Bogor, masih terus menuai pro dan kontra. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bogor mendorong agar pendaftaran itu tak ditutup secara sepihak.

Ketua HIPMI Kota Bogor, Zulfikar Priyatna menganggap, proses yang berjalan menghadapi Mukota VII itu harus berjalan dengan transparan. Jika mengacu pada aturan yang berlaku, pendaftaran harus tetap dibuka sebelum pelaksanaan Mukota.

Ia menyebutkan, masih ada kemungkinan tambahan kandidat lain yang bisa bersaing dalam kursi perebutan ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) tersebut. Zulfikar menyebutkan, ada sekitar 40 orang yang memenuhi persyaratan secara lengkap pada tahun ini.

“Kalau aturan berdasarkan AD/ART itu kan pendaftaran itu tak boleh ditutup sebelum tujuh hari pelaksanaan Mukota. Artinya, pendaftaran itu adalah proses yang terus menerus dibuka. Kalau atas dasar tak mau repot tapi mengalahkan kepentingan masyarakat banyak, itu yang perlu dipertanyakan,” tukasnya kepada Radar Bogor, Kamis (28/1/2021).

Hal tersebut, dianggapnya lebih sesuai dengan aturan keorganisasian. Ia mengkhawatirkan, jika panitia memutuskan untuk tidak membuka kembali pendaftarannya, maka memunculkan asumsi-asumsi tertentu. Apalagi pasal-pasal yang ada ditafsirkan secara pribadi, bukan melalui keorganisasian.

“Tentunya kami dari HIPMI pada prinsipnya bertanggung jawab juga untuk memastikan ekosistem dunia usaha ini berjalan dengan baik. Suatu tanggung jawab moral juga bagi kami unuk mengingatkan,” ujar Zulfikar.

Mereka siap memastikan pelaksanaan Mukota VII Kota Bogor berjalan dengan benar. Tak segan, HIPMI Kota Bogor bakal melakukan protes atau gugatan jika ditemukan ada pelanggaran.

“Kalau memang ditemukan ada bukti-bukti pelanggaran, pastinya kami akan menyerahkan kepada mekanisme yang ada,” sambungnya.

Pengusaha lainnya, Muzakkir menilai pelaksanaan Mukota VII memang sejak awal punya beberapa opsi pelaksanaan. Ia menjabarkan, penundaan sebelumnya bisa berbuah pada tiga opsi.

Yakni memulai semuanya dari nol dengan membuka pendaftaran total, melalui opsi pendaftaran calon anggota tanpa membuka calon ketua, atau opsi terakhir hanya memindahkan waktu.

Opsi terakhir tersebut, mengacu pada data awal yang telah dihimpun panitia pelaksana saat Mukota tertunda dan tersisa melaksanakannya tahun ini, tanpa membuka kembali pendaftaran.

“Kalau kacamata saya, ketiga-tiganya ini memungkinkan bisa dilaksanakan. Tergantung sudut pandang kan. Tetapi, apapun keputusan yang diambil harus persetujuan dari Jabar atau dari pusat. Mana yang ditentukan dari pusat, silakan itu yang dilaksanakan,” tukas lelaki yang juga Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) ini.

Mantan Ketua HIPMI Kota Bogor itu pun memastikan, apapun opsinya, ia tidak akan terjun dalam perebutan kursi Ketua Kadin Kota Bogor tahun ini.

Lantaran dirinya sudah disibukkan dengan berbagai rencana revitalisasi dan pembangunan pasar di bawah naungan Perumda PPJ. Menurutnya, masih banyak kandidat terbaik lainnya. “Saya berharap saja pelaksanaannya berjalan kondusif, jangan ada perpecahan,” imbuhnya.

Meski begitu, Ketua Organizing Committe (IC), Gin Gin Ginanjar menegaskan, belum ada pembicaraan lanjutan terkait proses menuju Mukota VII. Pihaknya belum mengadakan rapat. Ia membantah jika telah beredar pemberitahuan terkait ditutupnya kans pendaftaran kembali para calon untuk pelaksanaan tahun ini.

“Belum, belum ada keputusan. Gak ada (surat pemberitahuan yang dikeluarkan), kata siapa itu. Jadi ditekankan lagi ya, belum ada pembicaraan. Kalau belum, berarti ‘akan’, nantilah secepatnya,” elaknya.

Ketua Kadin Kota Bogor, Erik Suganda menjelaskan, terkait rencana Mukota VII Kadin Kota Bogor akan diselenggarakan secepatnya pada tanggal 20 Februari 2021 dan paling lambat 20 Maret 2021.

Dalam edaran itu, di poin kedua juga disebut, untuk melindungi hak calon ketua yang sudah mendaftar (tiga orang pendaftar Almer Faiq Rusdi, Deswaty Diningsih, dan Agus Junaedi) serta membayar kontribusinya, maka tak akan dibuka pendaftaran calon ketua lagi.

“Itu harapannya kita kan prosesnya tidak diulang. Untuk menghargai yang sudah daftar,” kata Erik akhir pekan lalu.

Namun, kata Erik, kebijakan itu baru bersifat usulan yang ditujukkan kepada Kadin Jawa Barat. (mam/c)

Reporter : Imam Rahmanto
Editor : Yosep