25 radar bogor

Besok, 54 Penyintas Covid-19 Siap Diskrining Donor Plasma

Donor plasma darah. (Jawa Pos)
ILUSTRASI: Donor plasma darah. (Jawa Pos)

BOGOR-RADAR BOGOR, Donor plasma konsvalesen di Kota Bogor segera dilakukan. Hingga saat ini, Temanco, Dinas Kesehatan (Dinkes), Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bogor dan juga Radar Bogor sudah mengumpulkan total 54 penyintas covid.

Mereka akan dilakukan skrining atau pemerikaaan kesehatan sebelum melakukan donor. Ke-54 orang penyintas ini akan dilakukan skrining di Balaikota Bogor, Sabtu (30/1/2021) besok.

Mantan penyintas sekaligus Inisiator Relawan Temanco, Ara Wiraswara mengatakan, mereka yang datang untuk skrining besok adalah mantan penyintas yang dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan sembuh dari covid. “Makanya saya, atau Pak Wali itu tidak bisa donor. Karena yang lebih dari tiga bulan sembuh antibodinya tidak ada,” beber Ara.

Meski begitu, 54 orang penyintas ini nantinya juga belum tentu bisa dilakukan donor. Maka dari itu, Ara berharap ada kesediaan dari para penyintas untuk mendonorkan plasma darahnya.

“Nanti PMI yang akan melakukan screening, wawancara, sekaligus pengambilan sampel. Nanti kalau memang sempelnya bagus, antibodynya bagus, dia nanti akan dijadwalkan untuk diambil plasmanya,” sambung Ara.

Namun, plasma darah dari mereka yang telah sembuh dari Covid-19 ini sangat membantu. Bisa menjadi pertolongan pertama untuk menyelamatkan mereka yang gejala berat dan kritis. Pemberian plasma itu merupakan salah satu alternatif yang sangat efektif untuk sembuh.

“Donor plasma ini juga berbeda dengan donor darah yang harus dilakukan per-tiga bulan. Donor plasma butuh waktu per-dua pekan untuk bisa donor kembali,” tukas Ara.

Dibagian lain, saat ini memang plasma konsvalesen menjadi salah satu alternatif untuk penyembuhan pasien Covid-19. Hanya saja, Kota Bogor belum memiliki alat untuk melakukan donor plasma tersebut.

Hanya saja, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bogor, Edgar Suratman mengaku, Kota Bogor belum memiliki alat apheresis yang berguna memisahkan darah dan sel plasma.

Akan tetapi, Edgar menyatakan pihaknya sudah mengajukan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk pengadaan alat tersebut.

“Kalau alatnya sudah ada, bisa lansung dilakukan pelatihan untuk nakes (tenaga kesehatan) dalam menggunakan alat tersebut. Supaya tidak asal- asalan,” kata Edgar.

Lebih jauh akan manfaat plasma konvalesen itu sendiri, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Erna Nuraena menjelaskan bahwa plasma tersebut sangat bermanfaat bagi pasien covid.

Mekanismenya, penggunaan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19 dikakukan dengan mengambil plasma konvalesen dari penyintas Covid-19.

Kandungan plasma itu terdiri dari antibodi dan bisa diberikan kepada pasien Covid-19 yang begejala berat, sekaligus membantu pasien yang masih terjangkit untuk melawan virus.

“Tapi plasma konvalesen ini berbeda dengan pemberian vaksin. Kalo vaksin memasukkan virus mati atau virus hidup yang dilemahkan (antigen), untuk merangsang tubuh membentuk antibodi. Kalau plasma konvalesen yang dimasukkan antibodinya,” papar Erna.

Meski belum ada presentase kesembuhan pasien Covid-19 yang mendapatkan terapi plasma konvalesen, Erna sendiri mengakui di beberapa daerah di luar Kota Bogor sudah ada yang menggunakan terapi tersebut. “Untuk data di Indonesia saat ini masih dalam uji klinis, belum selesai. Tapi beberapa daerah sudah ada yang menggunakan,” ujarnya. (dka)

Reporter: Andika Try Wiratama
Editor: Alpin