25 radar bogor

Polisi Selidiki Kasus Ayam Hidup Program BPNT Kemensos di Cianjur

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai. (Ahmad Fikri/Antara)
Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai. (Ahmad Fikri/Antara)

CIANJUR–RADAR BOGOR, Polres Cianjur, Jawa Barat, menurunkan tim ke Kecamatan Pagelaran, guna menyelidiki kasus pembagian ayam hidup dalam penyaluran program bantuan pangan non tunai (BPNT) Kementerian Sosial (Kemensos). Padahal, seharusnya berupa daging ayam potong sesuai dengan pedoman umum dari kementerian.

”Kami sudah mengirimkan tim ke lapangan ntuk menyelidiki pergantian komoditas daging ayam potong menjadi ayam hidup yang diterima KPM di Kecamatan Pagelaran. Kalau ditemukan pelanggaran tentunya akan kita tindak lanjuti,” kata Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai seperti dilansir dari Antara di Cianjur.

Pihaknya akan mendalami penyebabnya, termasuk mengumpulkan keterangan dari saksi penerima manfaat yang merasa keberatan dengan pergantian komoditas tersebut. Polres juga akan memanggil supplier yang memasok ayam hidup ke E-Warong yang sudah ditunjuk sebagai penyalur program pemerintah pusat.

”Kami akan usut tuntas, kalau tidak sesuai dengan pedoman umum dan ini merupakan pelanggaran, tentunya berbagai pihak akan dimintai keterangan sebelum menetapkan sebagai tersangka,” ujar Rifai.

Sebelumnya enam ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial di Kecamatan Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat, menerima ayam hidup untuk komoditas protein hewani. Padahal biasanya dalam bentuk daging ayam potong atau daging sapi.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur Surya mengatakan, baru mendapat laporan terkait komoditas daging ayam potong yang seharusnya diterima KPM diganti dengan ayam hidup. Pihaknya akan segera menindaklanjuti hal tersebut karena tidak ada dalam pedoman umum untuk program BPNT.

”Ini baru pertama kali ada komoditi yang diganti dengan ayam hidup bukan daging ayam potong yang diterima KPM. Kami baru mendapat laporan terkait hal tersebut, namun selama tidak ada yang keberatan, mungkin bukan masalah. Tapi kami akan tindak lanjuti, terkait 6.000 lebih KPM menerima ayam hidup dari E-Waroeng di Kecamatan Pagelaran,” terang Surya.

Surya menjelaskan, berdasar pedoman umum dari kemensos, setiap KPM menerima bantuan sebesar Rp 200.000 melalui kartu khusus yang akan ditukarkan dengan sembako di jaringan layanan yang bernama E-Waroeng.

Bantuan tersebut dapat ditukarkan menjadi empat komoditas, beras sebagai sumber karbohidrat, telur, daging sapi, daging ayam, dan ikan, sebagai sumber protein hewani; kacang-kacangan atau tahu tempe sebagai protein nabati, dan buah-buahan sebagai sumber vitamin. Masing-masing komoditas dipasok supplier ke E-Waroeng.

Editor: Alpin
Sumber: JawaPos.Com