25 radar bogor

Fokus untuk Bantuan Kebutuhan Balita, Bumil dan Melahirkan, Besok Relawan KOPEL ke Lokasi Bencana

Kopel-Indonesia
Beberapa relawan tengah mempersiapkan barang bantuan untuk korban bencana Gempa Sulawesi Barat, di kantor KOPEL di Jl. Batua Raya, Kamis (28/1/2021).
Kopel-Indonesia
Beberapa relawan tengah mempersiapkan barang bantuan untuk korban bencana Gempa Sulawesi Barat, di kantor KOPEL di Jl. Batua Raya, Kamis (28/1/2021).

RADAR BOGOR-KOPEL Indonesia akan kembali memberangkatkan relawan, untuk membawa dan mendistribusikan bantuan tahap ketiga ke lokasi bencana gempa Sulawesi Barat.

Saat ini, beberapa relawan tengah mempersiapkan barang bantuan untuk korban bencana Gempa Sulawesi Barat, di kantor KOPEL di Jl. Batua Raya, Kamis (28/1/2021).

“Iya, rencana besok Jumat, 29 Januari 2021, KOPEL Indonesia akan memberangkatkan relawan membawa dan mendistribusikan bantuan tahap ke tiga ke lokasi bencana,” ungkapnya Herman ketua yayasan.

KOPEL Indonesia kali ini akan memberangkatkan bantuan lebih banyak pada kebutuhan ibu hamil, menyusui dan balita di lokasi pengungsian, baik di Majene maupun di Mamuju.

Laporan tim relawan dari lokasi bencana, kebutuhan untuk sektor ini termasuk yang paling dibutuhkan pengungsi selain sembako, misalnya susu bayi/bumil, selimut, sarung, pakaian balita dan kebutuhan lainnya.

“Iya, selain barang yang sudah disumbangkan, donasi para dermawan lebih banyak kita belanjakan untuk kebutuhan balita, bumil atau menyusui di pengungsian”, ujar Akil Rahman yang akan memimpin relawan untuk bantuan tahap ke tiga ini.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kunjungan relawan KOPEL ke lokasi pengungsian warga Malunda yang mengungsi di Kabupaten tetangga (Polman) membutuhkan banyak uluran tangan para dermawan.

Terutama anak-anak yang mulai terserang penyakit, balita, ibu hamil dan menyusui. Bahkan beberapa hari yang lalu, ada warga yang mengungsi ke Kabupaten Polman ini, hampir tak tertolong karena melahirkan di atas mobil sebelum sampai di Puskesmas Matakali Polman. Untung ibu dan bayinya dapat segera diselamatkan.

Beberapa titik pengungsian yang ada balita, bumil dan melahirkan sudah didata sebelumnya oleh tim relawan.

“Bantuan sudah pasti tak mencukupi dengan kebutuhan pengungsi yang ada, namun sedikit banyak bisa membantu mereka”, kata Firman yang juga akan berangkat ikut serta dalam relawan KOPEL.

“Pengungsi di daerah Kecamatan Tapalang saja begitu banyak anak-anak dan balita. Belum di kecamatan lain yang terdampak gempa. Untuk pengungsi Kelurahan Kasambang dengan jumlah KK sebanyak 566 KK tersebar di 12 titik pengungsian. Dari 2.333 pengungsi yang didata, ada sebanyak 78 balita, 8 bumil serta 23 orang ibu menyusui/habis melahirkan. Itu belum lagi di kelurahan-kelurahan yang lain,” ungkapnya.

Dengan data yang valid diharapkan bantuan juga bisa tepat sasaran dan bermanfaat sesuai dengan kebutuhan pengungsi di lapangan.

“Karena itu, pembelanjaan barang dari donasi para donatur kita sesuaikan dengan data-data ini. Khusus untuk pemberangkatan besok lebih banyak kita belanjakan untuk kebutuhan balita, ibu hamil, menyusui atau melahirkan,” tutupnya. (*/ysp)

Sumber : KOPEL Indonesia
Editor : Yosep