25 radar bogor

Ekspor Tanaman Hias Terhenti Akibat Musim Dingin

Pedagang tanaman hias di Tamansari
Pedagang tanaman hias di Tamansari

TAMANSARI-RADAR BOGOR, Musim dingin di luar negeri menjadi faktor utama penjualan tanaman hias di Kabupaten Bogor menurun. Bahkan terhenti untuk beberapa waktu.

Hal itu diungkapkan petani tanaman hias di wilayah Kecamatan Tamansari, Eman Sulaeman, Rabu (27/1). Eman mengatakan, penjualan ke luar negeri atau ekspor akan berhenti hingga musim dingin di negara lain telah berakhir.

Menurut Eman, kesulitan untuk merawat berbagai jenis tanaman hias di musim dingin menjadi satu faktor konsumen dari luar negeri mengurungkan niat untuk melakukan pembelian.

“50 persen lebih lah penurunannya. Jadi stop dulu,” kata Eman kepada Radar Bogor, Rabu (27/1).

Berbeda dengan wabah Covid-19 yang saat ini masih berlangsung. Eman menegaskan, wabah tak berdampak banyak pada penjualan tanaman hias. Malah sebaliknya, tanaman hias banyak diburu untuk mengisi aktivitas masyarakat selama di rumah.

“Gak begitu (berdampak) Covid-19, justru malah ramai,” bebernya.

Ketua Paguyuban Tanaman Hias Desa Sukamantri Imadudin menuturkan, tanaman hias biasa seperti jenis monsera Albo, janda bolong, dan lainnya. Harganya rata-rata Rp.1,2 juta bahkan lebih.

“Kalau lokalan atau dibilang recehan keladi, jenis-jenis pohon gantung kisaran Rp. 10 ribu. Itu sih yang masih stabil penjualannya,” singkatnya. (reg).