25 radar bogor

RSKIA Sawojajar Buka Ruang Isolasi Khusus Ibu dan Anak

Ilustrasi. Wali Kota Bima Arya melihat ruang isolasi khusus ibu dan anak di RSKIA Sawojajar
Wali Kota Bima Arya melihat ruang isolasi khusus ibu dan anak di RSKIA Sawojajar

BOGOR-RADAR BOGOR, Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Sawojajar membuka 19 tempat tidur atau bed baru khusus pasien Covid-19. Hal itu, untuk membantu ketersediaan tempat tidur yang hampir penuh di Kota Bogor.

Direktur RSKIA Sawojajar dr. Rd. Yunina Endang Sari menjabarkan, dari 19 tempat tidur baru itu, ada 13 tempat tidur perawatan isolasi, 2 tempat tidur HCU, 4 bed Ruang Perina atau ruang perawatan untuk bayi dengan kondisi yang kurang baik dan memerlukan observasi lebih lanjut).

“Kami juga menyiapkan satu unit OK (ruang operasi) tekanan negatif dan 1 unit VK (ruang bersalin) tekanan negatif,” kata Yunina.

Dibukanya bed baru di RSKIA Sawojajar ini, juga karena tingginya tingkat kebutuhan rujukan dari ibu dan anak seperti melahirkan. Dan juga ternyata, banyak yang kesulitan rujukan untuk mendapatkan ruangan VK tekanan negatif dan OK tekanan negatif.

“Makanya kita buka fasilitas OK dan VK tekanan negatif,” tegasnya.

RSKIA Sawojajar sendiri, menyiapkan dua jalur apabila ada pasien rujukan dengan Covid-19 terkonfirmasi atau suspek. Pasien diarahkan pula ke ruang negatif untuk mengurangi area infeksi. Karena di RSKIA masih melayani pasien umum melalui jalur berbeda.

“Rujukannya biasanya dilakukan oleh Puskesmas melalui aplikasi e-Sir. Apabila tidak ada ambulannya, bisa kami yang jemput. Jika tidak melalui puskesmas bisa langsung ke IGD dengan membawa hasil lab yang menunjukan terkonfirmasi positif,” sambungnya.

Ruang khusus ibu dan anak itu, kemudian diharapkan bisa mengurangi tingkat risiko kematian atau kesulitannya penerimaan untuk rujukan dari ibu dan anak. Namun tak menutup kemungkinan, ada pasien diluar lahiran yang masuk. Asal pasien covid perempuan atau anak.

Wali Kota Bogor, Bima Arya ikut dalam peresmian kemarin. Ia mengatakan, peninjauan ini dilakukan untuk melihat langsung penambahan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor.

“Kita terus berikhtiar dengan fokus kepada dua hal. Yang pertama adalah usaha untuk meningkatkan bed occupancy ratio (BOR). Kita minta semua rumah sakit rujukan untuk memaksimalkan . Dan saya minta datanya detail. Sehingga sampai akhir tahun nanti itu kita bisa tahu maksimal ruang isolasi berapa dan ICU berapa,” urai Bima. (dka)