25 radar bogor

9.160 Dosis Vaksin Tahap Kedua Datang Lagi ke Gudang Farmasi Dinkes Kota Bogor

vaksin jenis Sinovac tahap kedua datang ke gudang farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Selasa (26/1/2021) siang. Foto Andika/Radar Bogor
Vaksin Sinovac tahap kedua datang ke gudang farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Selasa (26/1/2021) siang. Foto Andika/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Sebanyak 9.160 dosis vaksin jenis Sinovac tahap kedua datang ke gudang farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Selasa (26/1/2021) siang.

Sekitar pukul 13.00 WIB, vaksin datang dari Biofarma, Kota Bandung. Tiga jam perjalanan, vaksin diangkur masih menggunakan truk koldbox yang sama dengan tahap pertama.

Ada lima boks vaksin yang diturunkan dari dalam truk menuju gudang. Sehingga saat ini, ada total 18.320 dosis vaksin Sinovac yang sudah mendarat di Kota Bogor untuk kategori tenaga kesehatan (nakes).

Sekretaris Dinas (Sekdis) Kesehatan Kota Bogor, Erna Nuraena mengatakan, seperti diketahui vaksin jenis Sinovac ini harus disuntikkan sebanyak dua kali dosis. Masing – masing disuntikkan sebanyak 0,5 cc dengan jarak 14 hari.

“Jadi nanti Insya Allah hari Kamis (28/1/2021) kita sudah akan mulai vaksinasi penyuntikan kedua untuk sasaran yang sudah disuntik dua minggu lalu,” kata Erna saat diwawancarai radarbogor.id, Selasa (26/1/2021).

Kata Erna, penyuntikkan pertama ditujukkan untuk memacu antibodi dalam tubuh. Merangsang pertumbuhan antibodi untuk mengenalkan tubuh pada virus.

Sementara penyuntikkan kedua ditunjukkan untuk mengakselerasi terbentuknya antibodi sampai di titik tertentu yang cukup optimal. U tuk bisa melindungi seseorang yang divaksin dari gejala yang berat.

“Yang perlu diingat adalah orang orang yang divaksin Covid-19 ini bukan berarti tidak mungkin tertular atau tidak mungkin menularkan. Karena vaksin tidak mencegah orang tertular,” kata Erna lagi.

Sehingga konsekuensinya adalah, orang yang sudah divaksin harus tetap menjalani protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Karena kemungkinan masih bisa tertular dan masih bisa menularkan ke orang lain tetap ada.

Akan tetapi ketika orang tertular diharapkan gejalanya tidak berat. Musabab orang yang sudah di vaksin sudah memiliki tentara untuk melawan virus. Berbeda dengan orang yang sudah terpapar tanpa divaksin, mereka butuh waktu yang lebih lama untuk membentuk antibodinya.

Kata Erna lagi, efek samping atau efek lanjutan sesudah vaksinasi biasanya ringan. Begitu juga usai vaksimasi yang kedua ini. Sebagian besar, ringan nyeri pada tempat penyuntikan, beberapa ada yang demam.

Namun hingga sejauh ini, ungkap Erna, tidak ada efek samping yang berat yang menyebabkan sasaran yang dilakukan vaksinasi sampai memerlukan tindakan yang khusus.

“Sampai sekarang sudah divaksin 2.733 orang atau 28,7 persen. Kita masih akan melakukan vaksinasi ini baik untuk sasaran yang belum divaksin maupun pengulangan penyuntikan untuk yang sudah divaksin yang pertama. Kita targetnya di Februari semua selesai,” urainya menutup. (dka)