25 radar bogor

Ratusan Guru Kolaborasi Bentuk Modul Pelajaran Efektif

Sekitar 400 guru SMA/SMK tengah menyempurnakan modul pembelajaran yang nantinya siap digunakan pada tahun pelajaran 2021/2022. (Istimewa)
Sekitar 400 guru SMA/SMK tengah menyempurnakan modul pembelajaran yang nantinya siap digunakan pada tahun pelajaran 2021/2022. (Istimewa)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Di era pandemi Covid-19, kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah dibatasi oleh pemerintah. Saat ini, mayoritas sekolah pun menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk menghindari penyebaran Covid-19.

Namun, dalam pelaksanaannya terdapat masalah yang tidak bisa diatasi dengan mudah, meskipun ada gadget yang dipinjamkan oleh sekolah hingga kuota gratis pemerintah. Khususnya bagi murid yang tidak terjangkau akses internet.

Dari situ, akhirnya muncul sebuah ide yang diprakarsai oleh berbagai stakeholder pendidikan. Salah satunya mengajak para guru berkreasi di masa pandemi dengan cara menulis, mengingat ketersediaan modul pembelajaran apalagi untuk mapel produktif masih sangat kurang.

“Akhir Agustus 2020, melalui MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) saya tawarkan kepada teman-teman guru SMK dan SMA untuk membuat modul pembelajaran. Ternyata sambutan teman-teman sangat luar biasa. Saat itu ada sekitar 300 guru yang mendaftar dari semua mata pelajaran,” kata Sekretaris Dewan Pendidikan Provinsi Banten Juwartini dalam keterangannya, Minggu (24/1).

Modul yang dilampirkan juga rencana pembelajaran yang benar-benar sesuai dengan waktu efektif dan isi silabus yang paling update. Dari konsep itu, banyak guru yang semangat untuk ikut berkontribusi dalam pembuatan modul.

“Di situlah keharuan saya muncul. Mayoritas belum pernah menulis, tetapi begitu antusiasnya teman-teman saat itu. Teknisnya, para calon penulis membentuk tim, kemudian membuat program semester. Program dikumpulkan untuk saya koreksi, kalau sudah fix saya kembalikan, baru mereka mulai menulis”, ujar dia.

Adapun, pada semester genap 2020/2021 telah terkumpul 139 judul modul dengan melibatkan 400-an lebih penulis. Akan tetap, karena masih dalam tahap percobaan, untuk uji plagiasinya hanya dua mata pelajaran (mapel) yang bisa dicetak, yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.

Berawal dari 2 buku itu, JP Book dan Temprina selaku pihak penerbit dan percetakan tetap optimis agar modul ini dapat diterima di kalangan guru dan siswa. “Belum pernah ada modul yang disusun secara rinci sesuai dengan program semester yang sudah disertakan di modul, sangat membantu sekali bagi guru dan siswa, karena dalam modul sudah disertai kunci jawaban pula,” ujar Manajer Temprina Muhammad Yusuf.

Alhasil hingga saat ini, menurut pengakuan Juwartini, tahap penyempurnaan modul untuk satu tahun sudah terkumpul sebanyak 110 judul sekaligus program yang sudah jadi. Jumlah tersebut masih akan bertambah karena masih banyak mapel yang belum beres programnya.

Jadi, sekitar 400 guru SMA/SMK tengah menyempurnakan modul pembelajaran yang nantinya siap digunakan pada tahun pelajaran 2021/2022. Hal ini dapat menjadi angin segar bagi para guru produktif, karena banyak modul mata pelajaran produktif yang sedang dibuat.

Untuk mengondisikan dan menyamakan persepsi dilakukan secara daring bertahap, terutama persepsi tentang prota (program tahunan) dan prosem (program semester). Dia pun membeberkan alasan motivasi untuk menggalang guru-guru membuat modul adalah supaya guru-guru, khususnya di Banten bisa lebih eksis berkontribusi demi kemajuan pendidikan dan dapat mengekspresikan kemampuan tulisnya.

Target yang ingin dicapai tidak muluk-muluk. Supaya para siswa yang berada jauh di pedalaman, jauh dari jangkauan sinyal juga dapat mengenyam pelajaran seperti yang lain. “Terima kasih kepada pihak Dinas Pendidikan dan pemprov Banten atas dukungan dan supportnya pada kegiatan guru-guru,” pungkas dia.(jpg)