25 radar bogor

Angka Penularan Tinggi, Semua Kecamatan di Bogor Zona Merah

peta-covid
Peta penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor.
peta-covid
Peta penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor. Seluruh kecamatan zona merah.

BOGOR – RADAR BOGOR, Angka penularan Covid-19 di kota dan Kabupate Bogor masih tinggi. Hingga Kamis (21/1/2021) kedua wilayah ini mencatatkan 14.193 kasus positif.

Kabupaten Bogor menyumbang 7.038 kasus dan Kota Bogor 7.155 kasus. Secara sebaran kasus, masyarakat Bumi Tegar Berima patut waspada. Musababnya, 40 kecamatan atau semua kecamatan di Kabupaten Bogor berstatus zona merah.

Kondisi itu terjadi sejak Selasa (19/1/2021) dan masih berstatus sama hingga Kamis (21/1/2021). Untuk kali pertama semua kecamatan berstatus zona merah atau berisiko tinggi Covid-19. Sebelumnya ada dua kecamatan yang berstatus zona oranye. Yakni Kecamatan Rumpin dan Tenjo.

“Ini terjadi karena lonjakan kasus yang tinggi selama tiga hari belakangan ini,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Irwan Purnawan.

Meski demikian, secara skala daerah status Kabupaten Bogor masih berada di zona kuning. Meluasnya sebaran zona merah kata dia, disebabkan lonjakan kasus yang terjadi tiga hari terakhir dengan kasus harian 80-97 pasien positif baru.

Saat ini secara secara kumulatif jumlah kasus positif di Kabupaten Bogor berada di angka 7.038 kasus. Dengan perincian; 893 orang dalam perawatan, 6.060 sembuh dan 79 meninggal dunia. “Hari ini (kemarin) tercatat ada 94 kasus baru,” imbuhnya.

Lonjakan kasus juga terjadi di Kota Bogor. Saking tingginya, Pemerintah Kota Bogor harus membuat rumah sakit darurat Covid-19 lantaran ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 kian terbatas. Saat ini rata-rata jumlah penambahan kasus positif di Kota Hujan berada di angka 100 kasus baru per hari.

“Ini perang, kita tidak boleh kalah perang, kalau warganya jenuh Wali Kota, Kadis, Camat, Lurah, Polri, TNI tidak boleh jenuh. Kalau pemimpinnya menyerah apalagi warganya,” ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Dia melihat ada satu ironi yang telah terjadi di Kota Bogor yakni di sisi lain lonjakan Covid-19 terus naik dan semakin ganas, namun di sisi lain kepedulian warga semakin turun dan semakin tidak peduli.

Dia menilai, kekalahan akan terjadi ketika mayoritas warga terjangkit Covid-19 dan rumah sakit kolaps hingga tidak bisa menampung pasien. Sebaliknya akan menang jika vaksin berhasil dan dapat menurunkan angka positif dan terjadi nol kasus dengan stabil.

“Namun per-hari ini secara akumulatif, warga Bogor yang dinyatakan positif 7.155 orang, 1.338 orang masih dinyatakan positif, 5.671 orang sudah sembuh dan 146 orang meninggal dunia,” sebutnya.

Ia menuturkan, berdasarkan kajian pakar Epidemiologi jika vaksin efektif 80 persen dengan kondisi masih seperti ini, maka di Desember tahun ini atau di akhir tahun Kota Bogor akan memiliki 11 Ribu kasus positif Covid-19.

Untuk itu kuncinya hanya pemerintah tidak boleh kendor, tidak boleh menyerah, tidak boleh jenuh, dan bergerak di aspek preventif yang sangat gencar. “Ini adalah hal yang sekarang kita gerakkan sama-sama,” tegasnya.

Suami Yane Ardian itu menambahkan melonjaknya kasus Covid-19 juga tidak lepas dari imbas liburan di akhir tahun. Kemudian, adanya kegiatan rombongan keagamaan dari luar kota dan keterbatasan kapasitas Rumah Sakit (RS) rujukan untuk pasien Covid-19.

Hal ini membuat banyak pasien Covid-19 terpaksa dirawat di rumah sendiri untuk isolasi mandiri yang berakibat rawannya penularan virus kepada anggota keluarga di rumah.

“Kapasitas rumah sakit terbatas, sehingga terpaksa memilih untuk dirumah dan menulari anggota keluarga,” ucapnya. (ded/dka/cok/d)