25 radar bogor

Evakuasi Dihentikan, CVR Sriwijaya Air Belum Ditemukan

Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono bersama Kepala Pushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro saat preskon ditemukannya bagian kotak hitam (black box) berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air. (Dok JawaPos.com)
Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono bersama Kepala Pushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro saat preskon ditemukannya bagian kotak hitam (black box) berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air. (Dok JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono memastikan, pihaknya dibantu dengan Kementerian Perhubungan, TNI AL dan Basarnas akan tetap mencari kotak hitam atau black box cockpit voice recorder (CVR) meski proses evakuasi Sriwijaya Air SJ-182 resmi dihentikan. Hal ini dilakukan untuk menganalisa penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1) lalu.

“Kami dari KNKT sebagai tanggung jawab kami melakukan investigasi, kami masih akan terus melakukan pencarian CVR yang sampai hari ini belum ditemukan. Kami juga didukung dari Kemenhub, dari TNI AL, Polri, Basarnas dan dari unsur-unsur yang lain yang menawarkan bantuan kepada KNKT termasuk dari Dinas Perbuhungan DKI, juga warga Pulau Seribu sangat antusias membantu investigasi yang dilakukan KNKT,” kata Soerjanto di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1).

Soerjanto menyampaikan apresiasi kepada para penyelam TNI AL yang telah berhasil menemukan flight data recorder (FDR) milik pesawat Sriwijaya Air dari perairan Kepulauan Seribu. Saat ini, KNKT telah berhasil mengunduh data dalam FDR tersebut.

“Kami apresiasi dari penyelam TNI AL telah bisa menemukan salah satu black box yaitu FDR dalam waktu 4 hari dan ini satu prestasi yang luar biasa,” beber Soerjanto.

Menurutnya, jika dalam pencarian CVR menemukan bagian tubuh korban, akan diserahkan ke pihak Basarnas. Kemudian bisa ditindaklanjuti oleh tim DVI Polri untuk proses identifikasi. “Jadi di dalam operasi pencarian CVR kami juga akan melihat jika ada sesautu akan kami laporkan ke Basarnas,” ujar Soerjanto.

Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya (Purn) TNI Bagus Puruhito menyampaikan, setelah melalui pertimbangan secara maksimal, proses evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 resmi ditutup.

“Pada pukul 16.57 WIB operasi SAR terhadap kecelakaan pesawat Sriwijaya air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu secara resmi saya nyatakan ditutup atau penghentian,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB. Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.(jpg)