25 radar bogor

Baru 10 Persen, Vaksinasi Covid di Kota Bogor Terkendala Teknis Pendaftaran

Ilustrasi Vaksin
Ilustrasi Vaksin
Ilustrasi Vaksin
Ilustrasi Vaksin

BOGOR – RADAR BOGOR,Vaksinasi Covid-19 di Kota Bogor, baru berjalan sekitar 10 persen. Vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan (nakes) sempat terkendala teknis pendaftaran di fasilitas kesehatan (faskes) masing-masing.

Masalah tersebut, diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno kepada Radar Bogor, Rabu (20/1/2021). Kendala teknis itu, membuat pelaksanaan vaksinasi terhambat. Ia menjabarkan, banyak nakes yang telah terdaftar kesulitan mengakses sistem aplikasi Peduli Lindungi dan tak menerima sms undangan.

“Ada juga yang sudah dapat (sms undangan), namun sulit registrasi ulang di aplikasinya. Nakes sudah siap, tidak sinkron, tidak bisa daftar, tidak bisa registrasi ulang. Kalau begini kan tidak selesai-selesai, kan target kita dua bulan untuk semua nakes. Padahal, saya hitung-hitung sebelumnya berani jamin selesai dalam dua minggu (kalau semua proses berjalan lancar),” bebernya.

Kendala itu, sudah disampaikan Dinkes bersama Satgas Covid-19 Kota Bogor kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ternyata, masalah itu bukan cuma terjadi di Kota Bogor. Sejumlah wilayah yang menjalankan vaksinasi juga mendapati hambatan yang sama.

Jalan keluarnya, kata Retno, mereka bakal membuka vaksinasi terhadap nakes tanpa perlu melakukan registrasi ulang. Nakes yang sudah terdaftar hanya perlu menunjukkan KTP atau tanda pengenal resmi di 59 faskes yang tersedia.

Solusi itu, akan mulai dijalankan Kamis (21/1). Solusi itu pun diharapkannya bisa mengembalikan vaksinasi on the track untuk mencapai target semula. Apalagi, Retno sempat menargetkan vaksinasi terhadap 9.150 nakes bisa rampung dalam tempo dua minggu.

Paling lambat, vaksinasi terhadap total 9.923 total nakes di Kota Bogor harus bisa selesai dalam waktu dua bulan. “Saya sedang atur supaya targetnya supaya cepat selesai. Kalau sistemnya dibuka begini (tanpa perlu registrasi ulang aplikasi), saya bisa push (mendorong) kembali pelaksanaannya. Targetnya tetap sampai Februari (selesai semuanya untuk termin pertama),” tandasnya.

Ia menyebutkan, vaksinasi nakes paling banyak menjangkau RSUD, RS Marzoeki Mahdi, dan RS PMI Kota Bogor. Meski begitu, ia tetap menargetkan seluruh nakes yang ada di Kota Bogor mendapatkan bagian. Prioritasnya, nakes yang melakukan pelayanan langsung terhadap pasien-pasien Covid-19.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir mengatakan, sejumlah nakes juga sudah mendapatkan suntikan imunisasi itu. Pihaknya melakukan pelayanan vaksinasi dalam waktu tiga hari dalam seminggu. Sebanyak 40 nakes mendapatkan suntikan vaksin jenis Sinovac itu dalam sehari.

“Kalau dihitung-hitung, berarti selama lima hari ini, sudah lebih dari 200 nakes yang divaksinasi. Mudah-mudahan minggu depan sudah beres. Ini saya mau tanda tangan lagi untuk mendapatkan tambahan (vaksin di RSUD). Kita ada sebanyak 1.032 pekerja yang harus divaksin,” terangnya.

Sementara itu, ia juga mengakui tak ada gejala-gejala krusial pasca vaksinasi. Para nakes terlihat baik-baik saja. Bahkan, mereka kembali bekerja seperti biasa usai divaksinasi. Laporan yang masuk kepada Ilham, hanya dua orang yang sempat mengalami efek ringan, seperti pusing, mual, hingga kantuk.

“Alhamdulillah sampai sekarang tidak ada (dampak berat pasca vaksinasi). Kita upayakan semuanya cepat beres,” pungkasnya. (mam/d)