25 radar bogor

Ahli Waris Korban Sriwijaya Air Akan Dapat Uang Asuransi Rp1,2 Miliar

Petugas memeriksa kantung jenazah berisi potongan tubuh korban pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Jakarta, Senin (11/1/2021). Temuan tersebut kemudian dibawa ke RS Polri untuk di identifikasi. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)
Petugas memeriksa kantung jenazah berisi potongan tubuh korban pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Jakarta, Senin (11/1/2021). (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hasil proses evakuasi selama 12 hari mengenai jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.

Laporan ini disampaikan Budi Karya saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi posko terpadu di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (20/1).

“Kami mengucapkan terima kasih banyak atas arahan pak presiden yang segera setelah terjadinya kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Izinkan kami menyampaikan laporan kegiatan penanganan hingga hari ini sebagai berikut, kegiatan pencarian korban dan serpihan pesawat dilakukan sejak lost contact pada 9 Januari pukul 14.40 oleh Basarnas didasarkan informasi ATC Airnav Indonesia dengan melibatkan TNI Polri, KPLP, Kementerian Perhubungan,” ujar Budi Karya.

Budi menyampaikan kotak hitam atau black box Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan data penerbangan pesawat Sriwijaya Air sudah ditemukan dari perairan Kepulauan Seribu.

Saat ini, data tersebut akan dianalisis oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan. “Diharapkan Cockpit Voice Recorder (CVR) dapat segera ditemukan untuk melengkapi investigasi oleh KNKT,” pinta Budi.

Budi mengungkapkan, saat ini KNKT juga telah mendirikan posko di Pulau Lancang untuk memudahkan operasi pencarian. Hal ini juga dibutuhkan untuk mengungkap penyebab kecelakaan, serta mencegah kejadian yang sama di kemudian hari.

“Saya sampaikan juga sampai hari ke-12 Basarnas sudah mengumpulkan 324 kantong bagian tubuh penumpang, 63 kantong serpihan kecil pesawat dan 55 bagian potongan besar pesawat,” beber Budi.

Sementara itu, sebanyak 40 identitas korban berhasil diidentifikasi tim DVI Polri hingga Selasa (19/1) kemarin. Bahkan 27 jenazah korban juga telah diserahkan kepada pihak keluarga.

Budi mengungkapkan, pihak asuransi juga telah menyerahkan santunan kecelakaan sebanyak Rp 50 juta kepada korban sebanyak 36 orang. Sementara itu, secara paralel Sriwijaya Air menyiapkan uang asuransi sebesar Rp 1.250.000.000 kepada setiap ahli waris penumpang korban Sriwijaya Air SJ-182.

“(Santunan diserahkan) setelah keluarga korban melengkapi surat yang menunjukkan ahli waris yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat,” ungkap Budi Karya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara, Rabu (20/1).

Kehadirannya kepala negara disambut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono.

Jokowi juga menyaksikan pemberian santunan yang dilakukan oleh Dirut Jasa Rahaja dan Dirut Sriwijaya Air kepada ahli waris atau keluarga korban. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi instansi yang terlibat dalam operasi SAR jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

“Terimakasih dan apresiasi dan penghargaan yang setingginya kepada tim SAR gabungan Menhub, Basarnas, TNI, Polri dan KNKT serta seluruh unsur atas kerja keras sejak awal musibah sampai saat ini. Kita tahu telah ditemukan serpihan yang besar maupun kecil dan kotak hitam juga sudah. Tinggal menunggu sekarang ini yang CVR,” pungkas Jokowi.(jpg)