25 radar bogor

Registrasi Pasien Covid Maksimal Lima Menit, Hari Ini RS Lapangan Diresmikan 

RS-lapangan
Salah satu ruangan perawatan di RS Lapangan Wisma Atlet GOR Pajajaran Kota Bogor. SOFYANSYAH/RADAR BOGOR
RS-lapangan
Salah satu ruangan perawatan di RS Lapangan Wisma Atlet GOR Pajajaran Kota Bogor. SOFYANSYAH/RADAR BOGOR

BOGOR – RADAR BOGOR, Berbagai simulasi dilakukan RS Lapangan Wisma Atlet GOR Pajajaran, dalam melayani pasien Covid-19 Kota Bogor.

Ada sejumlah catatan, yang menjadi perhatian tim manajemen. Menurut Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kota Bogor sekaligus Humas dan Sekretariat RS Lapangan, dr Armein Sjuhary Rowi yang pertama adalah respon time.

Ia mengatakan, saat pasien datang maka petugas harus cepat meregistrasi. Hal itu, untuk meminimalisir penyebaran melalui air borne atau udara.

“Pasien mulai mendaftar, diperiksa kondisi fisik, ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) untuk persiapan, kemudian diantar untuk dirawat inap. Kita sudah patok respon time, tak boleh lebih dari lima menit,” paparnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Ia mengakui, saat di lapangan durasi berapa menitnya tergantung dari kondisi. Namun, yang ditekankan adalah keamanan dari pasien, pengantar hingga karyawan.

Supaya tak berdampak ke lingkungan, karena tempat kita ini, kiri kanan masih ada perkantoran dan perumahan. Jadi tak boleh sampai terjadi air borne,” jelasnya.

Tak hanya itu, Armein juga mencermati kesigapan dari karyawan termasuk cara melindungi diri.

Sempat dikritik juga bagaimana mereka menggunakan alat pelindung diri (APD) yang benar saat mempersiapkan diri untuk merawat pasien.

Catatan berikutnya, sambung dia, jalur komunikasi dan koordinasi. Jadi, mulai dari meja registrasi di ruang pendaftaran sampai ke IGD lantai satu dan dua dan tiga semua harus terkoordinasi dengan baik.

Kami juga harus terkoneksi dengan call center yang ada di depan. Kami juga mampu memberikan informasi berapa pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit,” tandasnya.

Ya, RS Lapangan di Wisma Atlet, kawasan GOR Pajajaran rencananya akan diresmikan hari ini Senin (18/1/2021). Ada tiga lantai yang melayani perawatan pasien covid-19.

Armein Sjuhary Rowi menjelaskan, lantai dasar akan diisi oleh bagian penerimaan untuk pasien sekaligus dengan instalasi gawat darurat (IGD).

Di lantai dua, khusus ruangan rawat inap untuk pasien yang berjenis kelamin perempuan. Kemudian, lantai tiga ruang rawat inap untuk pasien covid dan untuk pasien laki-laki.

“Di ruang IGD ada empat tempat tidur, kemudian ada dua cadangan, jadi ada sekitar enam di situ. Kemudian setiap tempat tidur dilengkapi dengan tiang infus karena jaga-jaga kalau ada pasien yang butuh perawatan intensif langsung diinfus. Juga alat untuk pasien yang alami syok,” urai Armein.

Di lantai satu juga kemudian dilengkapi dengan tabung oksigen dan infuse set sesuai dengan tempat tidur. “Ada juga kita siapkan ventilator dan ruangan khsusus radiologi di sebelah IGD,” sambungnya.

Masing – masing lantai memiliki lima ruangan yang memiliki total 28 bed atau tempat tidur. Dua kamar berisi masing-masing enam bed. Kemudian dua kamar lagi yang berisi empat, dan ada satu kamar sisanya. Lalu ditambah ada ruangan dibelakang untuk tempat istirahat perawat yang bertugas saat itu.

“Kemudian, ada ruang antara perawat atau petugas kesehatan menggunakan baju hazmat. Di situ, tersedia mulai dari laci untuk menyimpan semua peralatan untuk merawat pasien covid, peralatan sterilisasi mulai dari handsanitizer dan lain – lain,” jelasnya.

Setiap bed di ruang perawatan lantai dua dan tuga juga dilengkapi dengan infuse set. Lalu ada lemari – lemari kecil untuk keperluan makan dan minum pasien. Lalu, di sebelah ruang perawat ada gudang nakes, dimana disana sudah lengkapi semua mulai dari peralatan alat pelindung diri, obat-obatan khusus untuk pasien covid.

“Ada obat-obat demam, ada cairan infus. Juga obat-obatan pendukung disitu. Termasuk disitu peralatan peralatannya juga seperti jarum suntik dan lain – lain, semua pakai APD level tiga,” beber Armein.

RS Lapangan juga dilengkapi dengan jalur lift. Nanti, pasien yang datang dari bawah tidak lewat tangga, akan tetapi melewati lift. Alurnya sudah diatur sedemikian rupa agar semua terlindungi. Sehingga, pasien dengan infeksius covid ini bisa mengakses semua lantai, tetapi tetap aman.

Dalam satu gedung RS Lapangan, total ada 64 bed. Armein mengatakan, jumlah itu kedepan bisa ditambah lagi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Memang sesuai kapasitas, RS Lapangan bisa memuat 74 bed.

Sementara untuk tenaga kesehatan (nakes), sudah ada 34 orang perawat yang sudah siap. Dengan proyeksi penambahan kedepan menjadi 52 orang. Mereka akan dibagi tiga shift, dari pukul 07.00 – 14.00 WIB, lalu pukul 14.00-21.00 WIB, dan 21.00-07.00 WIB.

“Nanti akan mempersiapkan sampai dengan shift 4. Jadi mereka harus diberikan untuk libur untuk mengambalikan kondisi mereka,” tukasnya.

Armein beralasan, merawat pasien covid dengan menggunakan baju hazmat yang sangat tertutup itu sangat mempengaruhi kesehatan. Mulai dari turunnya kadar oksigen, berkeringat dengan kondisi lelah.

“Kalau total, ada 222 tenaga yamg sudah siap. Selain perawat yang sudah terdaftar di kita. Ada delapan dokter umum dan ada empat dokter spesialis,” pungkasnya. (dka/c)