25 radar bogor

Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Kembali Diperpanjang 3 Hari

Petugas memeriksa kantung jenazah berisi potongan tubuh korban pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Jakarta, Senin (11/1/2021). Temuan tersebut kemudian dibawa ke RS Polri untuk di identifikasi. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)
Petugas memeriksa kantung jenazah berisi potongan tubuh korban pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Jakarta, Senin (11/1/2021). (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Proses evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1) kembali di perpanjang selama tiga hari. Perpanjangan ini setelah melalui pertimbangan dengan pihak Basarnas, Kemenhub, KNKT, DVI, dan berbagai pihak terkait.

“Dalam kesempatan ini, saya mengumumkan bahwa pelaksanaan operasi SAR kita perpanjang tiga hari lagi,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/1).

Bagus menyampaikan, pertimbangan perpanjangan proses evakuasi salah satunya karena tim DVI Polri baru berhasil mengidentifikasi 29 korban. Karena kecelakaan tersebut menewaskan 62 korban, sesuai manifest pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

“Sampai saat ini secara resmi dari DVI baru merilis 29 yang diidentifikasi. Tentunya tim SAR gabungan berusaha sekuat mungkin melaksanakan evakuasi korban. Semakin banyak jumlah kantong yang kita temukan, akan semakin bermanfaat bagi DVI dalam membantu proses identifikasi,” ungkap Bagus.

Bagus tak memungkiri, belum ditemukannya black box cockpit voice recorder (CVR) juga jadi alasan melanjutkan proses evakuasi, meski memang black box flight data recorder (FDR) telah ditemukan. Hal ini guna mengetahui penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

“Kemudian terkait CVR penting, FDR juga penting. Namun dalam konteks ini saya mau fokuskan kepada evakuasi korban dan bersamaan dengan itu melaksanakan evakuasi bagian CVR yang belum ketemu namanya Crash Survivable Memory Unit (CSMU) itu adalah bagian yang merekam data percakapan atau suara di kokpit. Itu yang belum kita temukan,” ujar Bagus.

Oleh karena itu, Bagus menekankan perpanjangan tiga hari ke depan akan fokus pada pencarian korban dan isi dari CVR yang belum ditemukan. “Tentunya kita akan lebih memfokuskan, mungkin shift, atau kita fokus ke area-area tertentu. Kekuatan tetap sama dari Basarnas, TNI, Polri, potensi-potensi SAR lainnya KPLP dan lain-lain,” tandas Bagus.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB. Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.(jpg)