25 radar bogor

Evaluasi Penyaluran BST, Camat Minta KPM Dibagi Per RW

Pembagian BST di Citereup
Pembagian BST di Citereup

CITEUREUP-RADAR BOGOR, Aparatur Kecamatan Citeureup mengevaluasi jalannya penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) pada pekan kemarin. Dalam penyaluran bantuan semacamnya, diharapkan dapat membagi Kelompok Penerima Manfaat (KPM) ke dalam masing-masing RW.

Setelah sebelumnya, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Citeureup membubarkan warga yang tengah mengantre dalam penyaluran bantuan Rp 300 ribu itu di Desa Hambalang dan juga Kelurahan Karang Asem Barat.

Camat Citeureup, Ridwan Said mengaku geram lantaran masih saja ada warga yang berkerumun di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di Bumi Tegar Beriman.

“Harus dievaluasi, bagaimana skema penyalurannya jangan sampai menimbulkan kerumunan,” ungkapnya kepada Radar Bogor.(17/1/2021)

Untuk itu, pihaknya menginstruksikan seluruh pemerintah desa maupun kelurahan di wilayahnya untuk membagi warga ke dalam masing-masing RW dalam penyaluran bantuan dalam bentuk apapun.

Selain itu, bila minimnya petugas penyalur, harus dapat melibatkan lembaga desa agar dapat berjalan dengan kondusif dan tertata.

Untuk lokasi penyaluran sendiri, Ridwan mengarahkan untuk memilih tempat yang memiliki pelataran atau aula yang cukup luas.

Seperti di Kelurahan Karang Asem Barat pada Jumat, 15 Januari 2020 lalu, pihaknya terpaksa membubarkan warga yang tengah mengantre di kantor kelurahan setempat.

Pihaknya menilai, aparat kelurahan dan petugas Pos Giro terlalu memaksakan penyaluran bantuan kemarin, padahal luas kantor tersebut tidak memadai untuk menampung ratusan warga.

Untuk itu, pihaknya meminta petugas penyalur untuk memindahkan lokasi penyaluran ke tempat yang lebih luas.

Sementara itu, Lurah Karang Asem Barat, Wahyudi segera memindahkan lokasi penyaluran ke salah satu gedung sekolah di wilayahnya. Menurutnya, walaupun KPM di wilayahnya hanya berjumlah sekitar 800, namun potensi kerumunan tidak bisa dihindari.

“Tidak seperti di desa dan kelurahan lain yang sampai ribuan, di sini hanya 800, tapi untuk mencegah kerumunan lagi kita pindahkan ke gedung sekolah,” tandasnya.(cok)