25 radar bogor

Bio Farma Terima 15 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19

Vaksin
Proses pemindahan kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Vaksin Covid-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, Tiongkok, tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. (MUCHLIS Jr. / BPMI SETPRES)
Vaksin
Proses pemindahan kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. (MUCHLIS Jr. / BPMI SETPRES)

JAKARTA-RADAR BOGOR, PT Bio Farma (Persero) menerima kedatangan 15 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin Covid-19 dari Sinovac, Tiongkok. Bahan baku itu dibawa menggunakan sembilan envirotainer.

Sebelumnya, Bio Farma telah menerima produk jadi vaksin Covid-19 sebanyak 3 juta dosis pada akhir Desember 2020.

Juru Bicara Bio Farma sekaligus Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, bahan baku yang diterima Bio Farma itu akan diolah menjadi produk akhir berupa vaksin Covid-19 dengan nama Cov2Bio dan Covid-19.

”Bahan baku ini akan diolah di fasilitas fill and finish di Bio Farma,” ujar Bambang Heriyanto seperti dilansir dari Antara, Rabu (13/1/2021).

Namun sebelum bahan baku itu diolah, lanjut dia, tetap akan dilakukan serangkaian quality control. Baik yang dilakukan Bio Farma sendiri maupun oleh Badan POM.

Hal itu dilakukan untuk memastikan bahan baku yang dikirim dari Sinovac masih terjaga kualitasnya dan sesuai dengan standar yang berlaku. Sehingga, bisa diteruskan menjadi produk jadi (finished product).

Bambang Heriyanto mengatakan, kedatangan vaksin Covid-19 dari Sinovac pada 12 Januari memiliki bentuk yang berbeda dengan kedatangan sebelumnya pada akhir Desember. Yakni dalam bentuk produk jadi siap pakai dosis tunggal.

”Bentuk vaksin Covid-19 yang diterima Bio Farma pada hari ini (13/1), masih dalam bentuk bulk, untuk selanjutnya akan diolah di fasilitas fill and finish milik Bio Farma untuk menjadi finish product kemasan multidose 10 dosis per vial untuk penggunaan 10 penerima vaksin,” ujar Bambang.

Bambang menambahkan, pembelian bahan baku dari Sinovac merupakan bagian dari kerja sama alih teknologi dari Sinovac ke Bio Farma. Terutama dalam hal fill and finish product Covid-19 dan juga proses dari Quality Control.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo bersyukur karena untuk tahap ketiga, pemerintah telah mendatangkan vaksin untuk menambah jumlah vaksin, yang akan diberikan kepada masyarakat.

Kedatangan vaksin gelombang ketiga itu, merupakan bentuk perlindungan bersama bukan hanya untuk kepentingan sendiri.

”Saya mengajak rakyat Indonesia untuk bisa meningkatkan kepatuhan pada protokol kesehatan, kolaborasi dan gotong royong yang menjadi kekuatan bangsa kita untuk memutus mata rantai penularan Covid-19,” ujar Doni Monardo.

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan vaksin yang tiba hari ini (13/1/2021) adalah ikhtiar atau usaha dari pemerintah, sebagai wujud kecintaan pemerintah kepada warga negaranya.

”Alhamdulillah sudah datang kembali 15 juta dosis vaksin. Saya meminta kepada seluruh umat beragama, yang sesuai dengan kriteria dan syarat kesehatan yang diperlukan agar untuk jangan ragu mengikuti vaksinasi Covid-19 apabila sudah tiba,” ujar Yaqut Cholil.

Dia menambahkan, khusus umat Islam tidak perlu khawatir akan status halal vaksin Sinovac. Sebab, pada 8 Januari, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia sudah menyatakan vaksin Covid-19 dari Sinovac, suci dan halal.

”Hal ini berarti vaksin boleh digunakan umat Islam, selama terjamin keamanannya, oleh pihak yang berwenang,” ujar Yaqut Cholil.

Satu hari sebelumnya, vaksin jadi Covid-19 dengan nama CoronaVac asal Sinovac, telah mendapatkan emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), yang ditetapkan di Jakarta pada 11 Januari. (jpg)