25 radar bogor

Soal Asesmen Nasional, PP Muhammadiyah: Ada di Negara Lain?

Ilustrasi seorang siswa SLTA tengah mengerjakan tugas di sekolah (Dok.JawaPos.com)
Ilustrasi seorang siswa SLTA tengah mengerjakan tugas di sekolah (Dok.JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih dalam perancangan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035. Kebijakan tersebut pun dinilai banyak pihak masih belum jelas.

Salah satunya Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah Alpha Amirrachman yang mempertanyakan soal Asesmen Nasional (AN) yang menggantikan Ujian Nasional (UN).

Kata dia, apakah ada negara lain yang memakai sistem penilaian seperti AN selain Indonesia, jika ada maka harus dibuktikan negara mana saja dan bagaimana kualitasnya. Apabila tidak, apa bisa dipastikan kualitas pendidikan Indonesia akan meningkat.

“Terkait AN ini masih belum jelas konsepnya, apakah model asesmen seperti ini sudah pernah ada di negara lain, mungkin bisa diberikan contoh faktual dan konkrit,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI secara virtual, Selasa (12/1).

Hal ini dilakukan agar kebijakan pendidikan di Indonesia, benar dapat menjadi nilai positif bagi peningkatan pelajar di masa mendatang. Di mana hal ini juga bersinggungan agar tidak adanya kebijakan bersistem trial and error, jadi harus mengetahui kesalahan dulu, baru diperbaiki.

“Sebagai pelajaran, supaya kita tidak terjebak dalam kebijakan trial dan error,” imbuhnya.

AN pun juga masih belum jelas konsepnya untuk mengukur sejauh mana kemampuan kognitif, afektif dan motorik siswa bisa ditingkatkan. Maka dari itu, perlu adanya perbandingan dengan negara yang memakai sistem ini.

Harapannya, AN ini dapat membuat ekosistem pendidikan yang meningkatkan kemampuan kognitif, afektif serta motorik. Perlu juga semangat kolaboratif dan kompetitif yang positif bagi siswa agar terpacu meningkatkan kemampuannya.

“Menjadi yang terbaik tanpa menghilangkan sifat belas kasih kepada sesama. Kita sangat paham semangat kolaborasi ini sangat trending, tapi jangan lupa semangat kompetisi yang positif dan kondusif ini juga perlu dipelihara di antara siswa,” pungkasnya. (jpc)