25 radar bogor

DPRD-Pemkab Bogor Bahas Penanganan Covid-19 Selama Satu Tahun ke Depan

Komisi II DPRD Kabupaten Bogor mengadakan kunker ke Bali
Suasana rapat di DPRD Kabupaten Bogor. Komisi II DPRD Kabupaten Bogor baru saja mengadakan kunker ke Bali.
Dewan
Suasana rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Gedung DPRD Kabupaten Bogor, Jumat (8/1/2021).

CIBINONG-RADAR BOGOR, DPRD Kabupaten Bogor bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor membahas rencana penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor selama setahun ke depan.

Ada beberapa point yang menjadi pembahasan antara eksekutif dan legislatif tersebut. Pertama, kaitan ketersediaan ruang isolasi, pembiayaan, hingga pemulihan ekonomi melalui penyaluran bantuan sosial (Bansos).

“Kita melaksanakan rapat gabungan seluruh Komisi DPRD, seluruh pimpinan fraksi DPRD, pimpinan AKD, dan seluruh anggota DPRD Kabupaten Bogor,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto kepada Radar Bogor, Minggu (10/1/2021).

Pertama pembahasan rencana penanganan Covid-19, dengan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, dan SKPD, juga mengundang RSAU dr. M. Hassan Toto, termasuk Polres Bogor dan Kodim 0621/Kabupaten Bogor.

Rudy mengatakan, rapat tersebut menindak lanjuti rapat terkait ketersediaan rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19. Menurutnya, tren Covid-19 terus meningkat sehingga sebagian besar rumah sakit penuh.

“Ini wujud kita, karena di bulan Januari, kita sudah sepakat 2021 membangun sinergi yang baik, antara eksekutif dan legislatif. Hari ini kita rapat lebih kepada hal teknis, pertama aspek kesehatan langkah konkrit yang akan dilaksanakan,” katanya.

Selain itu, pemerintah ke depan juga harus memikirkan ketersediaan ruang ICU dan IGD. Dan memanfaatkan rumah sakit swasta untuk mengatasi ketersediaan tempat tidur.

“RSAU Hassan Toto ini memiliki beberapa fasilitas dan awalnya rumah sakit dikhususkan untuk penerbang Ats, tetapi mereka berfikir untuk Kabupaten Bogor,” katanya.

Rudy mengatakan, RSAU dr. M. Hassan Toto juga menyiapkan ruang isolasi untuk pasien Covid-19, serta mereka juga memiliki alat kit rapid test antigen, swab test.

Politisi Gerindra Kabupaten Bogor ini menjelaskan, RSAU dr. M. Hassan Toto hanya membutuhkan perizinan Labkesda Jawa Barat. “Kita harus dorong, kita sama-sama memerangi pandemi,” ucapnya.

Pemkab Bogor juga diminta membuat skala prioritas kegiatan selama satu tahun ke depan, mana saja yang dapat ditunda.

“Kita fokuskan ke penanganan Covid-19. Kita lihat RSUD Cibinong, RSUD Ciawi, dan sebagainya, penumpukan pasien di IGD sangat banyak. Harus segera ada langkah konkrit, apa yang perlu ditambah, apa yang harus dipersiapkan,” ucapnya.

Ke depan, harus ada klasifikasi kategori pasien Covid-19 baik ringan, sedang dan berat. Sehingga ketika cycle threshold sudah pada titik normal, sudah bisa dipulangkan dan dapat melaksanakan isolasi mandiri di rumah

“Sehingga banyak pasien baru bisa tercover tempat tidur. Pemkab juga menyiapkan gedung Pusdiklat Arta Graha Peduli, Cibogo sebagai ruang isolasi,” katanya.

Rudy mengungkapkan, bulan depan akan ada perubahan parsial APBD perdana, dan fokus pafa penyiapan ketersediaan ruang ICU, intalasi gawat darurat. “Karena pandemi belum sampai puncak,” katanya.

Semabari menyiapkan, rencana vaksinasi yang tengah disiapkan pemerintah pusat.

“Bicara vaksin, pemerintah memberikan kita semangat untuk memerangi Covid-19, dan baru ada 3 juta se-Indonesia. Sedangkan Kabupaten Bogor mendapatkan 10.185 vaksin, kalau digunakan untuk tenaga medis TNI/Polri saja masih kurang. Tapi, paling tidak ini sebuah semangat,” tukasnya.(ded)