25 radar bogor

Curah Hujan Tinggi, Kabupaten Bogor Mulai Diterjang Bencana. Ini Titik-titiknya!

tembok-rumah-roboh
Tembok rumah roboh di RT 04/03 Desa Sukamakmur, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. HENDI/RADAR BOGOR
tembok-rumah-roboh
Tembok rumah roboh di RT 04/03 Desa Sukamakmur, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. HENDI/RADAR BOGOR

CIBINONG-RADAR BOGOR, Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor sejak beberapa hari terakhir, menyebabkan bencana disejumlah wilayah Bumi Tegar Beriman.

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), setidaknya ada empat wilayah yang terdampak bencana akibat hujan yang mengguyur hampir sepanjang hari.

Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor, Budi Pranowo mengatakan, intensitas hujan di Kabupaten Bogor cukup tinggi, terutama sejak Rabu (6/01/2020), dan hampir merata.

“Ada empat titik bencana yang masuk,” ujar Budi kepada Radar Bogor, Kamis (7/1/2020).

Titik pertama, rumah roboh di wilayah RT 04/03, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Kedua, titik longsor di RW 12, yakni Jalan Penghubung antara RT 01 dan RT 02, dan terakhir di Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea.

“Sementara empat titik yakni Kecamatan Sukaraja, Ciampea, Ciomas, dan Kecamatan Cibinong,” katanya.

Terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim penghujan pada tahun ini bakal berlangsung pada Januari hingga Februari mendatang.

Forecaster Stamet Stasiun Meteorologi Kelas III Citeko, Kabupaten Bogor, Ronald C Wattimena mengatakan, fenomena puncak musim penghujan pada Januari hingga Februari ini, lantaran adanya pergerakan Monsun Asia, atau angin yang bergerak dari arah barat membawa massa udara yang lebih banyak.

Ia menjelaskan, Monsun Asia biasanya bertiup dalam kurun waktu Oktober hingga April.

Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan, yang menyebabkan Benua Australia musim panas, sehingga bertekanan rendah. Sedangkan Benua Asia lebih dingin, sehingga tekanannya tinggi.

“Pada waktu ini, Indonesia khususnya akan mengalami musim hujan akibat adanya massa uap air yang dibawa oleh angin ini. Makannya kami memprediksi puncak musim penghujan bakal terjadi pada Januari hingga Februari ini,” katanya.

Dirinya juga meminta kepada masyarakat, agar mewaspadai potensi bencana Hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, hingga puting beliung, yang bisa saja terjadi pada periode puncak musim penghujan ini.

Menurutnya, potensi bencana hidrometeorologi bisa saja terjadi pada puncak musim penghujan ini. Terlebih pada tahun ini, La Nina sudah mulai terjadi, yang dapat memicu meningkatnya curah hujan di sekitar wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Bogor.

Berdasarkan hasil pantauan pihaknya, anomali iklim La Nina masih terpantau berlangsung di samudera pasifik dengan intensitas level moderat. Dan kemungkinan akan melemah pada Mei nanti.

“Saat ini kita sedang memasuki anomali iklim La Nina, dan kemungkinan bakal melemah pada Mei 2021 ini,” tukasnya.(ded)