25 radar bogor

Sekolah Tatap Muka di Kota Bogor Ditunda, Siswa : Sudah Bosan Belajar Daring

Ilustrasi belajar daring
Ilustrasi belajar daring
Ilustrasi belajar daring
Ilustrasi belajar daring

BOGOR-RADAR BOGOR, Sekolah tatap muka di Kota Bogor dipastikan ditunda. Hal itu membuat sebagian siswa kecewa.

Reza salah satunya. Siswa SMA swasta di Kota Bogor itu mengaku sudah bosan belajar di rumah secara daring.

Saking bosanya dirinya kerap memilih berkumpul bersama teman-temanya dengan alasan ada tugas sekolah.

“Iya, gabut (bosan). Sering bilang ada kegiatan di sekolah padahal cuman kumpul sama teman-teman aja,” katanya kepada radarbogor.id saat ditemui di salah satu kedai kopi bilangan jalan Johar, Kota Bogor.

Ia awalnya mengaku senang lantaran rencana sekolah tatap muka kembali dimulai awal Januari ini. Namun rencana itu justru ditunda.

‘Iya PHP (pemberi harapan palsu) aja. Sudah senang padahal (sekolah tatap muka dibuka),” akunya.

Sementara itu, Rezki Setiawan salah satu siswa SMA swasta lainya mengaku mendukung kebijakan penundaan pembelajaran tatap muka itu.

Menurut dia, pemerintah harus benar-benar memastikan kesiapannya terlebih dahulu.  “Sebenarnya sudah ingin masuk sekolah. Tapi kalau masih belum siap, mending di rumah saja,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, ada tiga hal yang menentukan belajar tatap muka bisa digelar di Kota Bogor.

Pertama adalah kesiapan penerapan protokol kesehatan di setiap sekolah. Kedua adalah adanya persetujuan dari orang tua dan komite sekolah. Dan yang ketiga adalah situasi Covid-19 di Kota Bogor yang sudah terkendali.

“Saat ini setelah dilakukan kajian, dilakukan survey, tiga hal tadi belum terpenuhi. Sebagian besar sekolah ini masih belum siap, baik protokol kesehatannya maupun dukungan dari orang tuanya. Dan secara umum di Kota Bogor Covid-19 justru trennya sekarang sedang naik. Rumah sakit tingkat keterisian tempat tidurnya sudah tinggi,” ungkap Bima Arya.

Atas dasar itu Pemkot Bogor mengambil keputusan, pembelajaran tatap muka belum dapat dilaksanakan dan hanya akan dilaksanakan ketika tiga faktor tadi sudah terpenuhi.

“Utamanya adalah jika kondisi Covid-19 di Kota Bogor yang sudah relatif terkendali,” tambahnya.

Bima Arya jugamengaku belum bisa memastikan belajar tatap muka akan dimulai tahun ini atau tidak.

“Selama tiga hal itu belum, ya bisa sampai akhir tahun belum bisa dimulai. Tapi jika pertengahan tahun tiga hal itu sudah terpenuhi, kalau pertengahan tahun covidnya bisa dikatakan terkendali, kita bisa mulai lakukan simulasi. Tapi kalau belum terkendali sampai akhir tahun pun tidak akan kita buka,” ujar Bima.

Menurutnya, Keselamatan dan kesehatan murid dan guru, adalah hal yang utama.

“Jadi, nyawa generasi masa depan ini bukan untuk ujicoba. Ini nasib anak-anak kita, nasib generasi masa depan yang harus kita jaga. Jadi ini bukan eksperimen. Ini sesuatu yang harus dipikirkan secara matang. Keselamatan dan kesehatan anak-anak kita dan guru-guru adalah hal yang utama,” ujarnya. (all)