25 radar bogor

Jadi Kepala Daerah yang Divaksin Pertama, Dedie A Rachim Ngaku Sempat Deg-degan

Dedi-Sepedahan
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim rajin bersepeda untuk menjaga kebugaran.
Dedi-Sepedahan
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim rajin bersepeda untuk menjaga kebugaran.

BOGOR – RADAR BOGOR, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengaku sempat deg – degan saat dirinya ditetapkan sebagai kepala daerah yang akan menerima vaksin Covid-19.

Kepala Daerah Wajib Divaksin Pertama, Tapi Walikota Bogor Tidak. Kok Bisa!

Rasa was – was itu kemudian ia kalahkan dengan menjaga kebugaran dan kesiapannya. Rencananya, Dedie akan divaksin pada 14 Januari 2021.

“Insya Allah saya siap, walau deg-degan sedikit tapi harus tetap menjaga kebugaran sebelum divaksin,” kata Dedie, Rabu (6/1/2021).

Dedie memang mengaku sering menjalani olahraga tiap akhir pekan. Paling sering adalah bersepeda berkeliling Kota Bogor.

Sebelumnya, Dedie dipastikan menjadi orang pertama yang akan di vaksin di Kota Hujan. Dedie menggantikan Wali Kota Bima Arya yang sudah berstatus mantan penyintas Covid-19.

Dedie menjelaskan, ada syarat – syarat yang diberikan sebagai peserta vaksin. Pertama dari segi usia yang dikisar 16 sampai 59 tahun. Lalu tidak sedang hamil dan tidak sedang menyusui.

“Lalu ketiga tidak punya komorbit dan bukan alumni covid dan terakhir dalam keadaan sehat,” kata Dedie pada radarbogor.id, Rabu (6/1/2021).

Dedie mengatakan, Bima Arya sudah menjadi alumni covid. Sehingga tidak masuk kategori penerima vaksin. Begitu juga dengan Sekretaris Daerah (Sekda), Syarifah Sofiah.

Gantikan Walikota Bima Arya Divaksin Pertama, Dedie A Rachim : Saya Siap-siap Saja

“Jadi saya lah untuk penerima vaksin pertama. Saya siap – siap saja kalo memang instruksinya Mendagri seperti itu,” jelas Dedie lagi.

Dedie mengaku penerima SMS peserta vaksinasi hanya untuk tenaga kesehatan (nakes) dan pegawai fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) yang masuk dalam sistem.

“Kalau kita khusus ini kan perintah dari Mendagri bahwa kepala daerah harus penerima vaksin pertama. Dan harus menjadi contoh kepada masyarakat untuk dapat sosialiasaikan dan fokus sasaran penerima vaksin,” urainya. (dka)