Muguruza mengikuti pelatihan setelah ia keluar dari French Open Oktober tahun lalu, dengan bentuk pelatihan seperti misi penyelamatan helikopter, penyelaman goa, hingga kelas bela diri di Pulau Mallorca, Spanyol.

“Itu adalah pekan yang luar biasa. Saya selalu ingin melakukan pelatihan militer sejak kecil, tetapi waktunya tidak pernah tepat karena tenis,” Muguruza menyebutkan, dilansir dalam laporan Reuters.

“Hanya dengan mengikuti jenis pekerjaan yang mereka lakukan, dengan tidak mendapatkan penghargaan atau piala apa pun, itu adalah pengalaman yang luar biasa,” pungkasnya.

Dalam prosesnya, petenis berusia 27 tahun ini justru menyadari kesulitan dan hambatan yang dialami migran yang melintasi lautan dari Afrika menuju Benua Eropa untuk mencari penghidupan yang lebih baik.

Dia mengatakan, saat melihat para migran melakukan penyeberangan lautan dari Afrika merupakan tantangan terberat saat ia mengikuti penugasan kru penjaga pantai.

“Cukup sulit karena Anda melihat banyak orang membutuhkan. Saya mengikuti beragam aspek kegiatan (di pelatihan), namun saya menemukan yang satu ini cukup sulit. Saya suka semua hal petualangan, tetapi ada kenyataan buruk yang harus mereka hadapi dan itu benar-benar membuka mata saya,” katanya menceritakan.

Sehubungan dengan pelaksanaan Australian Open 2021, runner-up di Grand Slam edisi 2020 ini mengatakan tidak khawatir tentang acara tahun ini meskipun ada protokol COVID-19 yang ketat, yang mencakup isolasi wajib selama 14 hari untuk para peserta.

“Saya tidak terlalu khawatir, saya pikir mereka melakukan pekerjaan luar biasa dalam menyatukan semua ini dan membuat perubahan besar di Melbourne,”

“Saya pikir akan sulit secara mental untuk menjalani protokol karena tidak ada yang mudah sekarang. Saya harus bersiap untuk itu,” Muguruza berpendapat. (ant/rur)