25 radar bogor

Pertengahan Bulan Ini RS Darurat Covid-19 Dibuka, Nakes Siap Langsung Kerja

RS-Darurat
Ilustrasi. Dirut RSUD Kota Bogor dan Walikota Bima Arya saat tinjau kesiapan RS Darurat pasien covid di Wisma Atlet GOR Pajajaran
RS-Darurat
Dirut RSUD Kota Bogor dan Walikota Bima Arya saat tinjau kesiapan RS Darurat pasien covid di Wisma Atlet GOR Pajajaran

BOGOR – RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan membuka rumah sakit (RS) Darurat di Wisma Atlet GOR Pajajaran pada pertengahan bulan ini. Hingga kini, rekrutmen tenaga kesehatan (Nakes) dan pendukung lainnya hampir selesai.

Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kota Bogor, dr. Armein Sjuhary Rowi menjelaskan, 10 dokter umum, 4 dokter spesialis, 42 perawat, 12 tenaga non nakes seperti sopir dan 8 petugas keamanan sudah siap bertugas.

Sisanya, sambung dia, ada 4 dokter spesialis dan 10 perawat pembantuan dari RSUD Kota Bogor. Selain itu, ada juga sekitar 30 orang tenaga manajemen.

Kami buka 60 tempat tidur untuk perawatan dan rencananya ada IGD sebanyak 10 kasur,” jelas Armein kepada Radar Bogor, Minggu (3/1/2021).

Adanya bantuan dari RSUD, kata Armein, sebagai Nakes yang sudah berpengalaman menangani Covid-19 dan akan menjadi ketua tim dan supervisor. “Kalau full kami terima tanpa pengalaman, susah juga. Takutnya pada tertular,” tegasnya.

Untuk tenaga pendukung lain yaitu non-nakes akan ditugaskan di bagian instalasi, bagian radiologi, radiografer dan rekam medis. Di bagian itu ditempatkan masing-masing satu orang.

Pihaknya juga sudah memilah tenaga dari yang dilakukan rekrutmen. Selain dari RSUD, ada juga tenaga perbantuan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) sebagai pemilik tempat.

Rencana launching tanggal 12 Januari, tapi masih nunggu walikota, kalau mau cepat ya minggu ini sampai kamis atau jumat sudah clear dan siap,” paparnya.

Saat ini, sambung Armein, pihaknya sedang siapkan standar operasional prosedur (SOP) dan menghubungkan semua kordinator. Kebutuhan itu sudah menetapkan struktur organisasi. Karena untuk pelayanan di lapangan, harus ada pemisah dengan petugas yang khusus melayani dilapangan.

“Karena kami tak mungkin narik terus dari RSUD, karena itu tetap menjadi prioritas. Jangan sampai petugas semua dialihkan kesini (RS Darurat), tapi RSUD kewalahan. Jadi kita mau semuanya berjalan berbarengan,” urainya.

Ia menambahkan, RS darurat saat ini sudah mencapai progres 80 persen. Pengecatan ulang sudah dilakukan, bahkan lift yang mengakomodir bangunan tiga lantai itu siap pakai. (dka/d)