25 radar bogor

Komisi X Prediksi Outlook Pendidikan 2021 Lebih Rendah Dibanding 2020

Ilustrasi sekolah di rumah. ( Dok. JawaPos)
Ilustrasi sekolah di rumah. ( Dok. JawaPos)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah memperkirakan bahwa dunia pendidikan Indonesia pada 2021 tidak akan lebih baik dibandingkan 2020. Apalagi pandemi Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan adanya pelandaian.

“Saya melihat outlook pendidikan tahun 2021, saya ini khawatir akan lebih buruk daripada tahun 2020,” jelas dia melalui siaran YouTube Pendidikan VOX Point, Senin (4/1).

Hal yang harus dilakukan agar prediksi tersebut tidak terjadi, khususnya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah pembenahan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Masalah PJJ ini kan semua jenjang, baik itu SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Itu kan juga belum terpetakan dengan baik dan dasar hukumnya belum ada. Jadi harus ada kepedulian negara terhadap dunia pendidikan di antaranya adalah status hukum tersebut,” ucapnya.

Begitu pula dengan rencana strategi (Renstra) Kemendikbud yang harus dikaji secara matang dan perlu berpatokan dengan Undang-Undang (UU). Sebab kata dia, selama ini dasar pembangunan nasional pendidikan tidak berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

“Saya mellihat di renstra Kemendikbud tidak satupun undang-undang bidang kebudayaan dijadikan referensi ataupun konsideran menimbang dalam pembuatan renstra Kemendikbud, padahal di UUD 1945 dikatakan itu beriringan,” tutur dia.

“Itu adalah sebagai dasar untuk menjadi pembangunan nasional. Ini kan juga menjadi pertanyaan bagi kita, nih budaya pendidikan kita tuh seperti apa sih, ini yang juga tak kalah penting,” sambungnya.

Kemudian, masalah lain yang harus diselesaikan adalah sinkronisasi data pendidikan tinggi dan tidak adanya pilih kasih antara pergutuan tinggi negeri dengan swasta.

“Masalah pendidikan tinggi ini kan juga harus disesuaikan pokok data pendidikan tinggi yang juga kami melihat ada ketidaksinkronan, yang juga tidak ada keberpihakan pada pendidikan inklusi. Yang terjadi masalah pokok di dunia pendidikan di Indonesia, kok tidak diurus dengan baik,” tambahnya.

Apabila masalah tersebut bisa terselesaikan, niscaya outlook pendidikan 2021 dapat lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Seluruh stake holder juga diminta untuk memantau langkah Kemendikbud dalam membuat kebijakan.

“Kita berdoa lebih baik, tapi kalau tidak dilakukan dengan perubahan yang cukup signifikan atau radikal, mungkin akan lebih buruk kondisinya dengan pendidikan yang terjadi tahun 2020. Ini harus juga kita Kawal sehingga nanti harapannya saudara Kemendikbud dalam nanti 2021, setiap membuat kebijakan itu berdasarkan peraturan perundang-undangan,” pungkasnya. (jawapos)