25 radar bogor

Excellent Innovation

Rektor IPB
Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengajak warga IPB University untuk bersama-sama memelihara nilai-nilai integritas akademik.
Rektor IPB, Arif Satria.

Saya mengucapkan selamat tahun baru 2021 kepada seluruh Civitas Akademika IPB. Semoga pengalaman 2020 menjadi bahan  pembelajaran penting untuk penyempurnaan 2021, dan kita semua sehat walafiat penuh keberkahan dan kesuksesan.

Tema IPB 2021 adalah excellent innovation. Menurut UU 11/2019 Inovasi adalah hasil pemikiran, penelitian, pengembangan, pengkajian, dan/atau penerapan, yang mengandung unsur kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan kemanfaatan ekonomi dan/atau sosial. Tema inovasi ini semakin relevan seiring dengan fakta bahwa dalam Indeks Inovasi Global 2020, Indonesia berada  di urutan ke 85.

Bahkan di Asia Tenggara pun, kita masih jauh di bawah Singapore, Malaysia, Vietnam, Thailand, Philipina, dan Brunei. Bagi yang memiliki fixed mindset, ini adalah fakta yang menunjukkan batas kemampuan kita. Namun bagi pemilik growth mindset ini adalah peluang untuk melakukan lompatan dengan excellent innovation.

BJ Habibie telah memberi contoh dengan pesawat N-250 yang terhebat di kelasnya di tahun 1995 an. Habibie berani melompat dengan bermimpi, berstrategi, dan langsung eksekusi.

Kata Honda, sebagian orang bermimpi untuk lari dari kenyataan, tapi sebagian bermimpi untuk mengubah kenyataan. Namun sayang mimpinya belum 100% terwujud karena idenya tentang N-2130 bermesin jet dengan kapasitas 80-130 penumpang terhenti akibat situasi ekonomi-politik pasca krisis moneter 1997.

Brazil memulai industri dirgantara tahun 1969 dengan pabrik pesawat Embraer,  singkatan dari Empresa Brasileria de Aeronotica, yang mulai memasarkan produk pesawat militer, dan pesawat kecil berpenumpang untuk pasar penerbangan regional.

Tahun 1989 Embraer ERJ-145 sudah tampil di Paris Airshow, dan 1999 muncul Embraer-170/190 dengan kapasitas 70-118 penumpang.  Pesawat domestik United Airlines sebagian menggunakan Embraer, seperti yang saya naiki dari Los Angeles ke Seattle minggu lalu.

Indonesia dan Brazil punya start yang sama dalam industri dirgantara. Namun, kini Brazil  pendatang baru dalam industri dirgantara untuk kelas penerbangan regional. Kisah Brazil ini sekaligus bukti bahwa pendatang baru tak selamanya di belakang. Pendatang baru bisa langsung berada di garda terdepan bila ia hadir dengan excellent innovation.

Ada 5 catatan tentang bagaimana excellent innovation kita wujudkan sebagai penegasan tulisan saya sebelumnya tentang lompatan menjadi bangsa besar.

Pertama, excellent innovation berasal dari kekuatan mindset. Saya sedang membaca buku berjudul Mindset: The New Psychology of Success karya Carol S. Dweck (2016), yang mulai memperkenalkan konsep growth mindset dan fixed mindset. Ketika mendapat nilai jelek, maka mahasiswa fixed mindset mengatakan karena IQ-nya rendah dan penuh keterbatasan. Namun yang growth mindset  mengatakan bahwa kalau belajar lebih keras lagi maka akan mendapat nilai maksimal.

Alfred Binet adalah penemu test IQ juga menegaskan bahwa pendidikan dan latihan yang tepat bisa membawa perubahan mendasar dalam kecerdasan. Binet protes ketika ada orang mengatakan bahwa kecerdasan adalah fixed.

Growth mindset membawa optimisme bahwa lompatan inovasi bisa terjadi karena yakin bahwa kemampuan bisa diasah dan pilihan-pilihan strategi selalu ada.

Kedua, excellent innovation dilakukan oleh  pembelajar yang tangguh. Cirinya adalah selalu ingin tahu, kemauan tinggi, berprinsip belajar sepanjang hayat, kerja keras, dan konsisten mengembangkan diri untuk perubahan. Seorang atlet dengan growth mindset  selalu menemukan kesuksesan dalam perbaikan diri dan pembelajaran, bukan sekedar kemenangan. Produk akhir proses belajar adalah perubahan.

Seorang futurolog Alvin Toffler mengingatkan, “The illiterate of the 21st Century will not be those who cannot read or write, but those who cannot learn, unlearn and relearn “. Dari Toffler tertangkap bahwa kebodohan itu adalah ketidakmampuan belajar sehingga tidak akan bisa beradaptasi terhadap perubahan.

Karena orientasi pembelajar adalah perubahan, maka menjadi pembelajar adalah kunci kemajuan sehingga Benjamin Barber, ahli ilmu politik, mengatakan, “Saya tidak membagi dunia dengan yang lemah dan kuat, atau yang sukses dan gagal, tapi saya membagi dunia dengan yang pembelajar dan yang bukan pembelajar”. Disinilah relevansi K-2020 yang sudah kita tetapkan menjadi kurikulum baru IPB untuk menghasilkan lulusan yang agile learner.

Ketiga, excellent innovation terjadi karena kuatnya future practice. Kekuatan future practice adalah kreativitas dan imajinasi sehingga menemukan  sesuatu yang diluar bayangan orang lain dan memiliki nilai manfaat yang tinggi.

Tentu saatnya berbasis teknologi 4.0. IPB memiliki inovasi-inovasi yang dahsyat, baik di bidang pangan, energi, kesehatan, lingkungan, biosains dan biomaterial yang masuk dalam kerangka Agro-Maritim 4.0.

Muhtaza, anak SMA di Sumsel, menemukan Kulkas tanpa listrik. Mahasiswa IPB  menemukan centong ajaib yang bisa mendeteksi jumlah kalori dalam makanan di centong tersebut.

Ada juga sarung tangan cerdas berbasis fluorosensi untuk deteksi kematangan jambu, dan alat menghitung benih udang berbasis deep learning, dan masih banyak lagi inovasi mahasiswa.

Kini future food sudah menjadi kenyataan. Gula tidak lagi berbasis tebu, tapi berbasis limbah sawit. Beras tidak lagi berbasis padi, tapi berbasis sagu, singkong, dan jagung.

Future protein bukan lagi dari daging, tapi serangga. Orientasi future practice tidak hanya pada inovasi produk, tapi juga inovasi sosial, dan inovasi layanan. Riset IPB ke depan harus mencerminkan semangat disrupsi ini.

Keempat, excellent innovation terwujud melalui kolaborasi. Masalah kian kompleks dan tidak bisa diselesaikan secara monodisiplin. Pendekatan transdisiplin memerlukan kolaborasi antar inovator.

Karena itu kita mendorong kerjasama lintas bidang, lintas departemen, lintas fakultas, dan lintas universitas. Skripsi pun sudah saatnya kolaboratif lintas bidang.

” Talent wins games, but teamwork and intelligence win championships”, kata Michael Jordan. Henry Ford juga menegaskan, “Coming together is a beginning, staying together is progress, and working together is success.” Kunci kolaborasi adalah trust, dan kunci trust adalah integritas. Jadi, integritas adalah fondasi lompatan inovasi.

Kelima, excellent innovation didasari motivasi kuat untuk terus memberikan solusi. Artinya, ingin selalu memberi manfaat untuk perubahan. Aktif bersentuhan dengan realitas membawa kita makin memahami kompleksitas masalah. Kata Mochtar Riady, kita tak cukup tahu pohon tapi harus tahu hutan. Artinya kita harus pahami ekosistem dan kemudian kita perkuat complex poblem solving. Namun semua itu harus didasari kepedulian dan rasa tanggung jawab sosial. Artinya excellent innovation adalah juga tentang hati.

IPB adalah kampus inovasi. Juga tahun 2020 adalah kampus terbaik di Indonesia. Orang fixed mindset melihat kesuksesan adalah sekedar merebut superioritas, dan melihat kita lebih hebat dari yang lain. Mereka tidak melihat usaha sebagai faktor penting. Tapi orang growth mindset melihat kesuksesan adalah,” when you work your hardest to become your best “, kata Carol.

Staying on top adalah mimpi kita. Kemampuan bisa membuat kita menuju puncak, tapi karakterlah yang akan mampu menjaga kita tetap di puncak, kata John Wooden, pelatih basket top Amerika. “Be more concerned with your character than with your reputation. Your character is what you really are while your reputation is merely what others think you are”, tegas Wooden. Semoga kita selalu staying on top dengan moto inspiring innovation with integrity. Amin Ya Rabbal Alamin.

Arif Satria
Rektor IPB University
Pullman, 1 Januari 2021