25 radar bogor

Penumpang Luar Jabodetabek Wajib Rapid Antigen, Tambah 74 Pasien Positif

Rapid-Test
Tim medis sedang mengambil sampel Rapid Antigen para penumpang di Terminal Baranangsiang, kemarin.
Rapid-Test
Tim medis sedang mengambil sampel Rapid Antigen para penumpang di Terminal Baranangsiang, kemarin. Sofyan/ RADAR BOGOR

BOGOR – RADAR BOGOR, Uji sampel rapid antigen terus dilakukan di Terminal Baranangsiang. Hingga kemarin, Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah melakukan lebih dari 80 pengambilan sampel.

Kepala Terminal Baranangsiang, Moses Lieba Ary mengatakan, sasaran pengambilan sampel rapid antigen adalah sopir, kernet, dan penumpang. Terutama, yang berasal dari luar Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

“Penumpang jurusan Jawa dan Sumatera, kami arahkan untuk rapid test antigen,” kata Kepala Terminal Baranangsiang Moses Lieba Ary.

Moses menambahkan, rapid test antigen tersebut dilakukan gratis dan berlangsung hingga 8 Januari 2021. “Kami targetkan sebanyak mungkin untuk dilakukan rapid test antigen,” sambung dia.

Moses mengaku, Dinkes bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih memiliki sekitar 300 kit rapid test antigen.

“Tapi jika kurang akan ditambah oleh Kementerian Perhubungan, dalam hal ini BPTJ,” tukas Moses.

Sejauh ini, masih kata Moses, baru ditemukan satu orang yang reaktif saat pengambilan rapid antigen. Yakni seorang kernet bus yang berasal dari Cianjur.

Sementara itu, Walikota Bogor yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya mengungkapkan, hingga Senin (28/12/2020) ada 74 orang yang tertular. Sehingga, total kasus positif mencapai 5.201 orang.

“Masih sakit 886 orang, sembuh 4.187 orang, dan meninggal dunia 128 orang,” ungkap politisi PAN itu melalui keterangan tertulisnya, Senin (28/12/2020).

Ya, untuk mengantisipasi penambahan pasien, saat ini pihaknya terus mempersiapkan Rumah Sakit Darurat di kawasan GOR Padjajaran.

Lebih lanjut ia mengatakan, target rumah sakit darurat itu bisa menampung pasien terkofirmasi positif awal Januari 2021. Terlebih, tempat tidur di Rumah Sakit rujukan di Kota Bogor sudah menipis. ”Diperkirakan menampung 70 tempat tidur,” ungkapnya.  (dka/c)