25 radar bogor

Rp251 Miliar Dana BPUM Telah Disalurkan, Bermunculan UMKM Dadakan

Ilustrasi Bantuan Perbaikan Rumah
Ilustrasi Bantuan Perbaikan Rumah
Ilustrasi bantuan UMKM
Ilustrasi UMK

BOGOR – RADAR BOGOR, Sebanyak 104.894 UMKM di Kota Bogor, telah mendapatkan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM). Dana sekitar Rp251 M, telah mengalir untuk membantu para pelaku UMKM.

Kepala Bidang UMKM pada Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Medi R Sandora mengatakan, angka tersebut merupakan jumlah UMKM yang disetujui oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi.

Sebanyak 26.600 di antaranya berasal dari pengusulan melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor. Sedangkan, sisanya merupakan pengusulan dari lembaga keuangan yang disetujui pemerintah, seperti PNM, BRI, hingga Pegadaian.

“Sebenarnya, usulan dari dinas (koperasi) sekitar 75 ribu UMKM. Apalagi, pengusulan itu melalui pendaftaran dengan beberapa gelombang. Pendaftaran yang terakhir November,” ungkapnya kepada Radar Bogor, Selasa (22/12/2020).

Kendati demikian, pihaknya tak bisa memastikan berapa banyak UMKM yang  telah menerima dana segar masing-masing Rp2,4 juta itu. Pasalnya, pencairan dana diterima langsung melalui rekening pelaku UMKM masing-masing.

Diskop Kota Bogor maupun lembaga keuangan yang lain hanya sebagai perantara untuk mengajukan ke pemerintah pusat. Oleh karenanya, ia menjamin tak ada potensi “pemotongan” dana yang merupakan bantuan presiden (banpres) tersebut.

Lebih lanjut ia mengatakan, pencairan dana itu juga ditangani langsung oleh BRI sebagai penyalur. Para penerima BPUM secara langsung akan mendapatkan pemberitahuan dari bank berpelat merah tersebut. Proses pemeriksaan kelengkapan administrasi akan menjadi salah satu langkah verifikasi penerima BPUM itu.

“Itu sepertinya sudah semuanya dari Kota Bogor dan tak ada tambahan lagi. Karena pendaftaran untuk gelombang berikutnya sudah tidak dibuka. Bantuan itu memang diperuntukkan bagi UMKM karena terdampak pandemi. Harapannya, bisa jadi modal tambahan untuk tetap menghidupkan usahanya selama pandemi,” terangnya.

Ia sendiri tak menampik, banyak UMKM dadakan yang tumbuh selama proses pengajuan BPUM itu. Database yang selama ini dipegang oleh Diskop Kota Bogor jauh lebih sedikit dari total 75.220 UMKM yang mengajukan BPUM. Pengajuan paling banyak pada gelombang ke-8, sejumlah 25.133 UMKM.

Kendati demikian, ia memperkirakan UMKM di Kota Bogor jauh lebih banyak lagi. Lantaran, sebagian mengusulkan melalui Koperasi, PNM, atau BUMN seperti Pegadaian. Jumlah yang disetujui untuk mendapatkan banpres melalui keran-keran itu juga jauh lebih banyak, 78.294 UMKM.

Akan tetapi, menurutnya, membanjirnya pelaku usaha yang baru di tengah pandemi masih dalam taraf yang wajar. Lantaran dampak pandemi benar-benar memghantam semua sektor kehidupan. Para pelaku UMKM yang tumbuh itu biasanya berasal dari pekerja dirumahkan atau terkena PHK.

Salah satu penerima BPUM, Silviani mengaku sudah mendapatkan banpres Rp2,4 juta itu. Tak ada pemotongan dalam pencairan yang dilakukannya langsung melalui bank. Meski sempat kesulitan karena “salah alamat” bank penyalur, namun kendala itu bisa rampung hanya dalam waktu 1-2 hari. “Uangnya dipakai untuk modal bahan-bahan kue,” imbuh Owner Selvia  Cake ini. (mam/c)