25 radar bogor

Senyum di Balik Embun

Tak terasa sekarang sudah bulan Desember, bulan yang bagi saya istimewa (bulan lainnya sangat istimewa). Mungkin bagi Anda semua juga terasa istimewa.

Bulan dimana rinai hujan turun (kadang) tanpa henti, sehingga timbul aurora indah dan kabut sutra ungu setelahnya, atau malah menunjukan kekuasaan-Nya lewat derasnya luapan sungai dan gelombang air bah tanpa ampun.

Kalau kata Om Ebiet sih alam mulai enggan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa (Anda yang tahu penggalan lagu ini harus baca sambil nyanyi, hehe).

Bulan ini juga tersembul angka diantara angka 21 dan 23, apa itu? Yap benar.. angka 22 (ah anak kecil juga tahu itu mah ceu..). Di angka 22 ini tepatnya tanggal 22 konon katanya diperingati sebagai hari emak-emak, ups maaf hari ibu. Makanya saya sebut bulan ini bulan istimewa, kebetulan saya juga emak-emak jadi tak salah kan saya bilang istimewa?.

Makhluk Tuhan yang satu ini memang sangat istimewa. Saking istimewanya kedudukan makhluk ini ditempatkan dalam posisi yang istimewa juga. Sumber kekuatan dan doanya adalah penyambung tangan Tuhan yang menempatkan syurga di telapak kakinya (wooow luar biasa makhluk yang satu ini), walaupun Anda sudah tahu siapa dia, saya akan tetap bahas tentang apa dan siapa makhluk yang istimewa ini.

Bagaimana sepak terjangnya di duni fana ini sehingga muncul berbagai pertanyaan yang sangat klasik, kenapa hanya makhluk ini yang dikategorikan istimewa?.

Jujur, ketika menulis ini adrenalin saya naik 1000 %, irama jantung berdetak cepat, dan gemetar sampai merinding dangdut dibuatnya (lebay ah…). Baiklah, langsung saja kita sebut makhluk ini dengan sebutan IBU.

Menurut sumber literasi agama yang saya baca, ketika seorang ibu melahirkan buah hatinya, maka 40 urat akan terputus (tentu dengan kekuasaan Alloh akan tergantikan kembali lho ya, jangan bayangkan urat-urat apa saja yang terputus, bagi saya itu hal ghaib, mohon maaf juga jika saya salah).

Sampai disini saya berhenti sejenak untuk sekedar menyeka mata yang berkaca-kaca. Saya tidak akan membahas proses terbentuknya seorang manusia sampai dilahirkan lho ya, sudah jelas itu mah merupakan proses yang sangat panjang dan penuh perjuangan, juga bukan kapasitas saya membahas hal itu.Makanya, saya bahas sisi lain dari seorang ibu.

Ibu yang sekarang sering disebut emak-emak ini (seolah-olah) memiliki sumber kekuatan yang luar biasa yang tidak bisa dilawan oleh siapapun, kekuatan luar biasa seperti apa sih sampai tidak bisa dilawan oleh siapapun?.

Kalau saya lihat di berbagai media elektronik dan sosial sih banyak peristiwa yang menggambarkan emak-emak jadi raja jalanan yang siapapun melihatnya pasti tepok jidat sambil bergumam sirik, dasar emak-emak, the power of emak-emak memang demikian adanya, hehe.
Kekuatan yang dimaksud adalah pertama, kekuatan doa.

Doa yang dipanjatkan seorang ibu dengan tulus kepada Robb-Nya ternyata bukan untuk dirinya sendiri, ibu paling banyak memohon untuk keluarganya, terlebih untuk anak-anaknya.

Tentang bagaimana anaknya ini, pokoknya definisi terburuk dalam hal apapun anaknya, ibu tetap mendoakan yang terbaik, juga definisi terbaik tentang anaknya itu merupakan hasil doa dari orangtuanya, terlebih dari ibu.

Doa yang dipanjatkan tanpa henti, dimanapun, kapanpun, diminta atau tidak, doa ibu selalu mengalir deras untuk anak-anaknya. Walaupun seorang ibu yang sedang terseok dan terluka hati dan batinnya, tak pernah dia tunjukkan kepada buah hatinya, cukup hanya ibu yang merasakan. Di depan buah hatinya ibu tetap tersenyum manis, renyah, dan bikin kangen semua keluarga.

Ibu yang dengan celoteh khasnya yang sering kita sebut cerewet, sampai tutup kuping dengan apapun benda di sekitar kita. Jika kita mendengar “nyanyian” ibu kita lebih memilih mendengarkan lagu kesayangan daripada mendengar celotehnya itu yang terus diputar dan diulang setiap hari.

Sampai kita bosan dan menyemburkan sumpah serapah bersungut-sungut mengutuk diri sendiri kenapa punya ibu yang sering “bernyanyi” sumbang, begitu mungkin kenyataan yang sering kita lihat sehari-hari (walaupun tidak semua lho ya).

Kedua, kekuatan fisik. Ibu yang kita sering lihat dan rasakan bahkan,ternyata memiliki kekuatan super. Semua bisa dilakukannya tanpa henti dengan ritme yang sama dan berulang. Pekerjaan di rumah yang tanpa henti, sambil mengasuh buah hati.

Ternyata kegiatan itu membutuhkan energi yang luar biasa, walaupun melelahkan, tanpa atau dengan bantuan ibu tetap melakukannya, terus dan terus berulang.

Apakah kita pernah mengucapkan terimakasih kepadanya? Untuk makanan yang tersedia, kita tinggal mengunyah dan menelan saja.Untuk pakaian yang sudah rapi dan wangi tersimpan dilemari, kita tinggal memakainya. Untuk rumah bersih dan nyaman kita tinggal tidur dengan nyaman dengan udara segar dan wangi.

Dan berjuta pekerjaan lain yang berasal dari sumber kekuatan ibu. Belum lagi ibu yang harus bekerja diluar rumah, beban fisik dan mental akan bertambah 2 kali lipat. Begitulah kekuatan super seorang ibu.

Ketiga, kekuatan otak dan mentalnya. Wah kalau ini jangan ditanya deh. Ibu tuh bisa jadi ketua pelaksana, jadi sekretaris, bendahara, seksi logistik, seksi akomodasi, seksi transportasi, seksi dokumentasi, seksi keamanan, pembantu umum (sebentar..sebentar…kok seperti nama panitia kegiatan ya, dari mulai ketua sampaipembantu umum).

Belum lagi semua profesi juga disandangnya, jadi guru, manager keuangan, chef, fotografer, cleaning service, pramusaji, kasir, psikolog, polisi, perawat, arsitek, bahkan bisa jadi artis yang harus meghibur, dan masih banyak profesi lainnya yang bisa diakukan seorang ibu….woooow kereeen….banyak juga ya gelarnya.Yaa..memang benar kan? Ibu itu adalah panitia yang merangkap semua pekerjaannya, dan merangkap semua profesi. (tepuk tangan dong hadirin)

Mugkin kita ingat, ketika kita kecil sampai saat Anda membaca tulisan ini, apa yang kita kita inginkan dan meminta kepada orangtua kita pasti selalu dipenuhi, apapun itu, dari barang termurah, bahkan termahal sekalipun akan dipenuhi.

Mungkin kita juga tahu (atau pura-pura tidak tahu), dibalik semua kebutuhan fisik yang kita dapatkan, orangtua kita akan memenuhinya degan cara apapun, sekalipun itu dengan cara berhutang.

Mereka akan memberikannya dengan tersenyum karena batinnya bahagia sudah memberikan apa yang diinginkan anaknya, padahal di balik itu semua, ibu menahan bahkan melupakan keinginannya walaupun hanya untuk barang termurah.

Mereka membuang semua rasa malu dan gengsinya dan memaksakan diri demi mendapatkan apa yang kita minta jika barang itu mahal. Orangtua menyekolahkan kita di sekolah terbaik walaupun untuk membayarnya butuh beberapa kata untuk menggambarkan, ketar-ketir, babak belur, kepala jadi kaki kaki jadi kepala, atau apalah itu yang sifatya pengorbanan.

Ibu akan selalu ada untuk kita. Dia akan memberikan bahunya untuk kita bersandar sekedar mengeluhkan teman kita yang gak asik, ibu akan memberikan pelukannya hanya untuk membasahi ilbabnya dengan air mata kita yang jatuh karena pekerjaan kita yang berat. Ibu akan memberikan sekuruh jiwa dan raganya untuk kita.

Ibu akan merelakan hatinya terluka menerima cacian dan hinaan orang lain karena kita. Ibu akan tersenyum dan akan terus tersenyum untuk kita dengan embun bening yang menetes dari kedua sudut matanya. Senyumanmu dibalik embun airmatamu. Ibu..Bermiliar jasamu hanya kubalas dengan satu kata….MAAF..

Saya hentikan tulisan ini sampai disini karena tak kuasa lagi menahan airmata jatuh. Teringat ibunda yang sudah bersama-Nya, membawa syurga yang bukan hanya di telapaknya, tapi seluruh tubuhnya.

Selamat Hari Ibu…dulu, sekarang, selamanya.

Oleh: Riri Nurwulandari