25 radar bogor

Operasi Lilin Lodaya 2020 Dimulai, 1.067 Personil Gabungan Disebar di Kota Bogor

Operasi-Lodaya
Kapolresta Bogor Kota Kombespol Hendri Fuisher menyematkan tanda Ooperasi Lilin Lodaya 2020 kepada personilnya, di Mapolres Bogor Kota, Senin (21/12/2020). 
Operasi-Lodaya
Kapolresta Bogor Kota Kombespol Hendri Fuisher menyematkan tanda Ooperasi Lilin Lodaya 2020 kepada personilnya, di Mapolres Bogor Kota, Senin (21/12/2020).

BOGOR-RADAR BOGOR, Sebanyak 1.067 personil gabungan dari Polresta Bogor Kota, Kodim 0606 Kota Bogor, Dishub, BPBD dan Satpol PP, diterjunkan dalam operasi Lilin Lodaya 2020 yang akan digelar selama 15 hari ke depan. Mulai 21 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021.

Kapolresta Bogor Kota Kombespol Hendri Fuisher mengatakan, Operasi lilin Lodaya Tahun 2020 digelar untuk mengantisipasi  potensi gangguan Kamtibmas dan pelanggaran protokol kesehatan, pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru).

“Pengamanan ini untuk menciptakan wilayah kota Bogor yang kondusif dengan mengedepankan humanis kepada masyarakat Kota Bogor, namun tetap tegas menindak pelanggar,” katanya kepada radarbogor.id Senin (21/12/2020).

Kombes Pol Hendri mengingatkan seluruh jajaran agar menyiapkan mental dan fisik untuk bisa melaksanakan tugas dengan baik.

“Antisipasi wilayah seperti narkoba, teroris, tawuran dan bencana alam di wilayah Kota Bogor. Laporkan secara dini apabila ada perkembangan situasi di wilayah Kota Bogor,” jelasnya.

“Laksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab supaya bisa berjalan dengan aman dan lancar,” tambahnya.

Sebelumnya, Kapolri Idham Azis melalui zoom metting menyampaikan, perayaan natal dan tahun baru oleh masyarakat secara universal dirayakan di tempat-tempat wisata yang akan meningkatkan aktifitas pada tempat keramaian.

“Peningkatan aktifitas masyarakat ini tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan Kantibmas, gangguan Kanseltibcablantas dan pelanggaran protokol Covid-19,” jelasnya.

Untuk itu, Kapolri meminta pengamanan tidak boleh dianggap sebagai agenda rutin biasa sehingga menjadikan kurang waspada terhadap setiap dinamika perkembangan masyarakat, apalagi dimasa pandemi Covid-19 saat ini.

“Kita harus lebih peduli jangan sampai perayaan Natal dan tahun baru menimbulkan klaster-klaster baru Covid-19,” terangnya.

Masih kata Kapolri, berdasarkan maping awal yang dilakukan ada beberapa prediksi gangguan kantibmas yang harus di antisipasi.

Antara lain, ancaman terorisme dan radikalisme, penyalahgunaan narkoba, aksi pengrusakan fasilitas umum, kriminal curas, curanmor, tawuran, balap liar, kemacetan dan kecelakaan lalulintas, maupun ancaman bencana alam seperti banjir dan tanah longsor sebagai dampak dari musim penghujan.

“Untuk itu saya harapkan pada seluruh Kasatwil mampu menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan aplikatif serta cara bertindak yang tepat, efektif dan efisien dalam mengatasi potensi gangguan yang ada sesuai dengan masing-masing daerah,” tukasnya. (all)