25 radar bogor

Kemendikbud Selaraskan Vokasi dan Dudi Melalui Asesmen Kurikulum

kekerasan seksual
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan saat ini Indonesia darurat kekerasan seksual di Perguruan Tinggi.
Mendikbud Nadiem Makarim.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menginisiasi Program Asesmen Keselarasan Kurikulum pendidikan tinggi vokasi dengan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (Iduka). Hal itu bertujuan untuk menganalisis kesenjangan kompetensi yang dimiliki mahasiswa atau lulusan vokasi dengan kompetensi yang dibutuhkan.

Program Asesmen Keselarasan Kurikulum dilaksanakan dengan metode survei yang terarah dan terstruktur, yakni membandingkan antara kompetensi lulusan vokasi dan kompetensi yang dibutuhkan oleh Iduka.

Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras Dudi) Ahmad Saufi menjelaskan, kurikulum merupakan pewujudan dan strategi program studi dalam mencapai tujuan pendidikan. Sebab dengan sinkronisasi, perguruan tinggi dan Dudi dapat lebih terbuka dan bekerjasama untuk peningkatan kompetensi masing-masing. ’’Kurikulum merupakan faktor penting yang menentukan keselarasan lulusan vokasi dengan kebutuhan kompetensi Iduka,’’ jelasnya melalui keterangan tertulisnya, Rabu (16/12).

Selama ini kurikulum di perguruan tinggi vokasi telah dibangun dengan proses panjang. Namun di sisi lain, Iduka mengalami kemajuan yang sangat pesat, dari mulai teknologi, infrastruktur, bisnis digital, hingga keterbukaan pasar. ’’Maka dari itu, pendidikan vokasi membutuhkan kurikulum yang up to date dengan industri,’’ ucapnya.

Adapun, hasil dari asesmen kurikulum yang berupa profil kesenjangan kompetensi nantinya akan digunakan untuk dilakukan peninjauan ulang kurikulum serta sarana dan prasarana.

Langkah asesmen ini diperlukan, mengingat efektivitas dan efisiensi pendidikan vokasi meningkat, serta masing-masing program studi mendapatkan masukan untuk penyempurnaan kurikulum. ’’Sedangkan, kami memiliki rujukan sebagai bahan penyusunan kebijakan untuk program-program penyelarasan berikutnya,’’ tuturnya. (jawapos)