25 radar bogor

Bima Arya Apresiasi Anugerah PWI Kota Bogor

Malam penganugerahan PWI Kota Bogor ini digelar, Jumat (11/12/2020) malam.
Malam penganugerahan PWI Kota Bogor ini digelar, Jumat (11/12/2020) malam. Dede/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Malam Puncak Anugerah PWI Kota Bogor 2020 dikemas apik dan berlangsung ciamik di tengah pandemi Covid-19. Malam penganugerahan PWI Kota Bogor ini digelar, Jumat (11/12/2020) malam.

Acara tersebut digelar di Museum PETA Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, sebagai penganugerahan PWI Kota Bogor bagi pejuang pada masa pandemi covid-19 di Kota Bogor.

Sederet tokoh pers kota Bogor hingga nasional, menghadiri malam penganugerahan penghargaan bergengsi tersebut. Wali Kota Bogor, Bima Arya sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas PWI Kota Bogor.

Bima menjelaskan, berdasarkan data Satuan Gugus Tugas (Satgas) Kota Bogor tercatat sebanyak 718 warga Kota Bogor yang saat ini dirawat di rumah sakit karena terpapr Covid-19.

Menurutnya, hingga kini sudah ada 3.145 warga yang sembuh Covid-19 sejak Maret tahun 2020, dan sebanyak 111 warga Kota Bogor meninggal karena terpapar virus corona. “Hari ini adalah hari rekor Covid-19 Kota Bogor,.tercatat sebanyak 67 kasus Covid per hari ini,” kata Bima saat sambutan, Jumat (11/12/2020).

Bima mengatakan, dengan melihat kondisi tersebut, perang melawan Covid-19 belum selesai. “Ikhtiar kita untuk menaklukan Covid-19 masih jauh dari kata selesai, Kota Bogor masih jauh dari aman jika masih seperti ini,” ucapnya.

Politisi PAN itu mengatakan, setiap peperangan selalu melahirkan pahlawan dan pecundang, setiap perang selalu mencatatkan pemenang dan pengkhianat.

Dikatakannya, sering kali sulit menemukan pahlawan, tidak mudah juga untuk menemukan pecundang. “Karena dapat dipastikan tidak ada yang mau menjadi pecundang, kita tidak mau ada pengkhianat disekeliling kita,” katanya.

Pengkhianat adalah orang yang menari-nari dalam susahnya orang lain, termasuk orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Bima juga sempat menyinggung kasus penangkapan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus korupsi di massa pandemi Covid-19. “Orang yang ditangkap KPK dimasa pandemi Covid-19 masuk kategori itu (pengkhianat),” paparnya.

Padahal disisi lain, ada orang yang berjuang dan mengambil resiko besar dari hidupnya, bahkan tak jarang resiko harus kehilangan nyawanya dan mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Bima menyebut, orang tersebut merupakan pahlawan sejati.

“Kita gak mudah untuk mencari pahlawan itu, karena pahlawan sejati tidak ingin di temukan, pahlawan sejati tidak mau untuk di kenal. Pahlawan itu ada disekitar kita,” tegasnya.

Suami Yane Ardian itu mengatakan, anggota TNI/Polri yang setiap hari menyambung nyawa untuk menegakkan aturan adalah pahlawan bagi Istri dan anak-anaknya.

“Guru-guru di Kota Bogor yang berangkat ke sekolah untuk memberikan materi bagi siswanya dengan resiko terpapar Covid-19. Di sekolahnya adalah pahlawan bagi anak didiknya,” ucapnya.

Dan baginya, pahlawan di keluarganya adalah istrinya yang dengan segala keterbatasan mengawal anak-anak agar tidak stres, dan agar tidak jenuh, supaya tetap fokus untuk menempuh pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“PWI mengambil langkah luar biasa, berusaha untuk menemukan pahlawan, mengangkat para pahlawan tidak lain dan tidak bukan untuk mempopulerkan orang itu, tapi untuk menambah semangat bagi kita semua, bahwa kita menang melawan Covid-19, siapapun itu tentu melalui proses penilaian oleh tim panelis,” katanya.

“Insya Allah cerita kepahlawanan tak berhenti malam ini, pahlawan yang akan diumumkan malam ini Insya Allah memberikan energi positif, energi baru , bagi kita semua intuk melawan Covid-19,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua PWI Kota Bogor Arihta Utama Surbakti menilai sesuatu hal yang luar biasa dapat melewati banyak hal di masa pandemi Covid-19.

Untuk itu, perlu ada aspresiasi bagi pahlawan dan pejuang kemanusiaan yang diberikan di tempat bersejarah, dan simbol perjuangan untuk mempertahankan Kemerdekaan.

Menurutnya, PWI Kota Bogor sengaja menyelenggarakan Malam Puncak Anugerah PWI Kota Bogor 2020 mewakili perjuangan dan juga Kemerdekaan Indonesia.

Arihta mengatakan, Museum PETA banyak melahirkan banyak perwira, dan menjasi sebuah filosofi yang kuat untuk semua. “Di era pandemi kita harus tetap berjuang, berbagi, karena anugerah bukan karena pandemi dalam upaya kemanusiaan dan kesetiakawanan sosial yang jatuh pada 20 Desember,” ucapnya.

Arihta juga menyampaikan permohonan maafnya karena tak semua pahlawan yang terakomodir untuk mendapatkan penghargaan. Menurutnya, pahlawan kemanusiaan sangat banyak jumlahnya.

“Kami tetap harus menjaga independensi, integritas karena semua berjuang, semua berbagi dan semoga acara ini menginspirasi agar tetap peduli dan semakin,” tukasnya.(ded)