25 radar bogor

Bogor Berkebun Terus Digalakkan

Program Bogor Berkebun terus digalakkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Andika/Radar Bogor
Program Bogor Berkebun terus digalakkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Andika/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Program Bogor Berkebun terus digalakkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Bogor, Hanafi mengatakan, program Bogor Berkebun dibuat lantaran Pemkot Bogor melihat dari hasil survey IPB terkait adanya penurunan pendapatan dunia usaha, ekonomi keluarga dan pemerintah.

“Atas dasar itu, pemkot harus hadir untuk kembali menggerakan ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan program Bogor Berkebun,” ujar Hanafi kepada wartawan, Kamis (3/12).

Namun, kata dia, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) tak mungkin menggerakan itu semua tanpa bantuan stakeholder lain seperti Kelompok Wanita Tani (KWT), Kelompok Tani Taruna (KTT), Trubus, poktan, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), IPB dan Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ).

“Kami menggandeng mereka agar dapat mendampingi warga soal penyuluhan, pemasaran hingga mendrop hasil bumi ke restoran dan hotel. Sebab, kalau hanya mengandalkan penyuluh dari DKPP, jumlahnya hanya 38 orang dan tak bisa mengcover seluruh Kota Bogor. Jadi dengan memanfaatkan lahan milik warga dapat menggerakan perekonomian dan memenuhi kebutuhan,” urai Hanafi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala DKPP, Anas S. Rasmana mengatakan bahwa program Bogor Berkebun mengajak masyarakat memanfaatkan lahan yang ada di masyarakat untuk memproduksi holtikuktura, peternakan dan perikanan, baik konsumsi maupun hias. Sehingga dapat mendatangkan income bagi warga.

“Kami juga membuat aplikasi Bogor Berkebun, dimana di dalamnya terdapat fitur penyediaan bibit gratis, pembelian bibit, syarat yang mesti dipenuhi dan pendamping atau penyuluh pertanian,” katanya.

Anas menegaskan lantaran keterbatasan SDM dan sumber dana, pihaknya menjalin kemitraan dengan tujuh organisasi serta praktisi pertanian dan peternakan.

“Kami menyiapkan bibit gratis, tapi itu diperuntukan bagi kelompok tani. Masyarakat harus paham, bila pendapatan dari sektor pertanian bisa mendatangkan income yang tak kalah dari sektor industri,” ungkap Anas.

Terpisah, Perwakilan Trubus Mina Swadaya Eri Trinurini mengapresiasi langkah Pemkot Bogkr menghidupkan sektor pertanian dan peternakan demi memajukan ekonomi rakyat di tengah pandemi.

“Jadi yang menarik dari pertanian perkotaan ini, kita itu diajak berpikir untuk melihat potensi yang selama ini sering disia-siakan lahan fasos fasum yang terbengkalai, yang ternyata ada nilai ekonominya,” katanya.

Kata dia, berkebun juga dapat meningkatkan imunitas para pelakunya. Sebab, hal itu tidak hanya bisa didoping dengan makanan sehat. “Tanpa adanya mood yang sehat mood yang bahagia, tidak bisa. Berkebun itu bisa menjadi media untuk membuat menstabilkan emosi untuk warga lerkltaan di tengah pandemi,” jelasnya.

Ia berharap, program Bogor Berkebun bisa menjadi trend center untuk ekonomi yang berbasis rakyat dan pertanian bagi kota lain. Jadi Bogor itu memang punya sejarah soal pertanian,” pungkasnya. (dka)