25 radar bogor

Pandemi, Vokasi UMM Berangkatkan Lulusan Prodi Keperawatan ke Jepang

Rombongan lulusan prodi Keperawatan UMM yang akan berangkat ke Jepang dilepas Direktur DV-UMM Tulus Winarsunu (kanan). (Istimewa)
Rombongan lulusan prodi Keperawatan UMM yang akan berangkat ke Jepang dilepas Direktur DV-UMM Tulus Winarsunu (kanan). (Istimewa)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kerja sama internasional yang dilakukan Direktorat Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (DV-UMM) dengan beberapa Rumah Sakit di Jepang mulai membuahkan hasil. Rabu (25/11), DV-UMM memberangkatkan kembali 6 lulusan prodi Keperawatan untuk berkarir di Jepang.

Direktur DV-UMM Tulus Winarsunu mengatakan, sebelum pandemi, DV-UMM telah memberangkatkan 20 alumni. Namun karena ada Covid-19 pengiriman tenaga kerja ke Jepang dihentikan. “Pemberangkatan kali ini terasa cukup istimewa karena terjadi dikala masa pandemi yang kecil kemungkinannya bisa berangkat ke Jepang,” ujar Tulus.

Tulus mengungkapkan, sampai November ini DV-UMM telah memberangkatkan 26 lulusan prodi Keperawatan baik yang D3 maupun S1. Selama di Jepang mereka bekerja sebagai care giver di beberapa Rumah Sakit lansia dengan masa kontrak 3 tahun. Setelah masa kontraknya habis, mereka diharapkan sudah lulus ujian sertifikasi Kangoshi atau perawat lisensi Jepang.

Dengan memperoleh lisensi perawat Jepang, Tulus mengatakan, karir mereka menjadi lebih baik. Bukan saja soal gaji Kangoshi yang jauh lebih tinggi. Tapi juga karena pekerjaannya berbeda.

Kangoshi menangani pasien umum, sementara care giver mendampingi lansia. Dan untuk menjadi Kangoshi syaratnya harus lulus D3 atau S1, sedangkan care giver cukup SMA atau SMK. “Jadi, tujuan utama ke Jepang adalah menjadi Kangoshi. Bukan care giver,” tandas Tulus.

Dia menjelaskan, untuk mewujudkan visi ini DV-UMM di-support oleh perusahaan penerima (Acceptance Organizer, AO) yaitu Cooperative Fuku. Ini semacam holding company yang menghimpun puluhan rumah sakit yang ada di Jepang yang siap menerima lulusan UMM.

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr H Fauzan MPd (empat dari kiri) bersama relasi DV-UMM di Jepang. (Istimewa)

Juga ada Sending Organizer (SO) PT Duta Mandiri Indonesia, yang tugasnya mengurus semua dokumen kerja ke Jepang, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bahasa Jepang dan International Test Center (ITC) yaitu sebuah lembaga yang menyelenggarakan ujian dan mengeluarkan sertifikat penguasaan Bahasa Jepang.

Lebih lanjut Tulus menjelaskan, bahwa pada tahun ini sudah dibentuk lembaga baru yaitu Outsourcing Training Center hasil kerjasama UMM dan PT OS Selnajaya Indonesia. Lembaga baru ini fungsinya melatih dan menyalurkan angkatan kerja terdidik lulusan Perguruan Tinggi serta tenaga terampil lulusan SMK dan SMA. Skema pekerjaan yang menjadi prioritas pada tahun ini adalah care giver, karyawan hotel, dan restoran.

Diah Ayu Wulandari, salah satu peserta yang berangkat ke Jepang pada kloter keempat, Rabu (26/11), menyatakan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk DV-UMM karena telah membantu mewujudkaan mimpi-mimpinya.

Menurutnya, bisa berangkat ke Jepang di tengah pandemi Covid-19 merupakan suatu karunia yang harus disyukuri. Pada awalnya, terlintas dalam benaknya bahwa tidak akan ada pemberangkatan pada tahun ini karena pandemi.

Sementara itu Dirjen Vokasi, Wikan mengatakan, kurikulum SMK dan Kurikulum Pendidikan Tinggi Vokasi disesuaikan dengan strategi karakter Link and Match-nya.

Termasuk pula kurikulum harus juga diandalkan untuk penyiapan SDM yang dibutuhkan oleh dunia kerja internasional. Oleh karena itu, softskills dan kemampuan komunikasi menjadi aspek penting di dalam kurikulum dan bagaimana cara mengajar yang tepat agar tercipta hardskills dan softskills yang sama-sama kuat. Harapannya, lulusan vokasi visa mendunia.(*)