25 radar bogor

Hadiah Natal

Pfezer sendiri ternyata tidak mau mendapat uang gratis dari pemerintah itu. Pabrik mereka sudah sangat besar. Barangkali tinggal menambah beberapa fasilitas saja. Mesin-mesin di pabrik obat pada dasarnya bisa dipakai untuk beberapa jenis obat sekaligus.

Mengapa Pfizer tidak mau ambil dana gratis pemerintah? Yang jumlahnya –untuk Pfizer sendiri– mencapai Rp 25 triliun? “Kami tidak mau kebebasan ilmiah ilmuwan-ilmuwan kami diikat oleh aturan birokrasi,” ujar CEO Pfizer kepada media di Amerika.

Tapi bukan berarti dana itu tidak mengalir ke Pfizer. Alokasi Rp 25 triliun itu tetap diterima Pfizer. Hanya saja dibukukan sebagai uang pembelian vaksin. Maka produksi vaksin pertama Pfizer sebanyak 100 juta unit di bulan Januari, telah menjadi hak kementerian kesehatan Amerika.

Kelihatannya barang itu hari-hari ini pun sudah mulai diproduksi. Januari nanti 100 juta unit itu sudah bisa dikirim. Tinggal menunggu izin FDA tadi. Di bidang teknologi dan obat, Amerika memang bisa menentukan nasibnya sendiri. Izin FDA adalah cukup. Langsung bisa dipasarkan.

Tiongkok sebenarnya juga punya sejenis FDA. Indonesia pun juga punya BPOM. Tapi lembaga-lembaga itu masih tergantung pada WHO. Sedang FDA merasa lebih berkuasa dari WHO.

Itu mirip dengan perizinan di industri pesawat terbang. Amerika memiliki lembaga FAA. Meski itu milik Amerika, dalam praktiknya sudah dianggap yang berkuasa di dunia.